Tidak dapat aku pungkiri, aku juga ingin berumah tangga,
menemukan seseorang yang tepat untuk menemaniku sepanjang usiaku, membangun
rumah tangga yang bahagia dan mempunyai anak yang lucu. Tapi memutuskan akan
menghabiskan hidup ini dengan pria mana itu susah.
Mungkin ketika aku masih remaja, aku tidak akan berpikir terlalu
panjang untuk memutuskan berumah tangga. Tapi seiring bertambahnya usia, makin
banyak yang menjadi pertimbanganku untuk akhirnya memutuskan, ya dia pria yang
tepat.
Seperti yang telah kita ketahui, menikah dengan orang Indonesia
sama saja menikah dengan keluarga besarnya. Aku harus memikirkan apakah nanti
aku diterima di lingkungan keluarganya, apakah orang tuaku setuju dengan
pilihanku dan setumpuk pertanyaan yang entah kapan akan terjawab.
Satu hal yang selalu aku takutkan dalam hubungan berumah tangga.
Bagaimana kalau ternyata pria itu bukanlah jodohku? Bagaimana kalau setelah
berumah tangga aku jatuh cinta pada pria lain? Atau bagaimana bila suamiku
kelak yang jatuh cinta pada wanita lain?
Aku percaya, bila memang saatnya tiba aku akan tahu apakah pria
itu lah si Mr. Right Man atau dia hanya si Mr. Wrong Man yang numpang lewat di
hidupku. Aku tidak akan ngotot menikah hanya nuntuk mengejar status sebagai
“istri”. Aku akan menikah ketika aku memang ingin menikah, bukan karena paksaan
atau keharusan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar