Senin, 30 April 2012

Cerpen 10: Jodohku Si Pangeran Kodok

“Jangan kuatir. Bagaimana kalo kamu aku beri nama Prince?”

“Prince?? Bagus. Namanya bagus banget”
“Kamu suka kan Prince?”
“Iya aku suka, Makasih ya nona yang baik”
“Jangan panggil aku nona, panggil aja aku Manda”
“Oke Makasih ya Manda”Ucap si kodok
“Iya sama-sama Prince” ucapku dan tiba-tiba Drrrrrr bunyi getaran disakuku, segera aku liat, ternyata ada panggilan dari Kak Nay
“Hallo.. Gue lagi diKolam di belakang Taman. Iyeiye gue segera kesana. Iya Bawel amat si lo”ucapku kepada hapeku tepatnya kpd orang yg menelponku.
“Maaf banget ya Prince. Kakakku udah mencariku, aku harus pulang sekarang. Gapapa kan?”ucapku kepada Kodok yang kini bernama Prince
“Iya gapapa kok. Sekali lagi makasih ya Manda” ucap si kodok tersenyum dengan memperlihatkan gigi-giginya yang tersusun rapi
“Iya Prince sama-sama,”ucapku dan segera bangkit untuk menemui kakakku yang super bawel itu.
Sesampainya di Taman
“Itu dia mobil nya kak Rizky”ucapku pada diri sendiri. Aku pun segera berlari ke Mobil Jazz miliknya Kak Rizky
“Dari mana aja si lo? Lama amat? Berkarat gue nungguin lo”ucap Kak Nay setelah aku naik ke mobilnya Kak Rizky
“Bawel amat si, Yukk kak jalan”ucapku kepada Kak Rizky. Kak Rizky hanya tersenyum dan segera melajukan mobilnya.

***
Semenjak gue kenal ama si Prince, si kodok yang bisa bicara itu, ntah kenapa gue rasanya sayang bnget ama ntu kodok. Tiap hari setelah pulang dari kampus gue mampir ke kolam itu dimana gue menemui si Prince, dan tak lupa pula kadang Shimo gue ajak untuk menemui kodok itu. Anehh!! Shimo yang biasanya galak ama siapapun yang tidak dikenalnya baik itu manusia maupun hewan, kini malah jinak . Dan kadang juga Shimo sering banget bermain ama si Prince. Gue yang ngerasa aneh, kenapa Shimo malah keliatannya akrab banget ama si Prince bermain bersama sedangkan Prince? Ya dia keliatan sangat menyukai Shimo, padahal kalo diukur dari besar badannya, otomatis Shimo lebih besar tetapi ga ada tanda-tanda pada diri Prince untuk takut kepada Shimo. Mereka keliatan akrab seperti layaknya gue kepada Shimo.

***
Udah satu bulan sudah aku mengenal si Kodok ajaib itu, dan kini udah satu bulan juga gue sering banget main di Kolam untuk sekedar menemui dan mengajak ngobrol si Prince.
Sampai suatu sore, hujan turun dengan derasnya ditambah petir yang mengkilat diluar sana, ntah mengapa gue kepikiran Prince.
‘Pasti saat ini Prince lagi kedinginan di luar sana.’pikirku. “Ya sebaiknya gue segera ke kolam sekarang, pasti Prince saat ini membutuhkanku”ucapku pada diri ku sendiri. Dengan cepat kusambar jacket yang ku gantungkan dibalik pintu kamar, lalu ku ambil paying, segera aku turun dari kamar ku yang terletak dilantai 2 untuk segera menemui Prince di kolam.
“Lo mau kemana Nda? Diluar hujan”ucap kakakku yang melihatku hendak keluar
“gue mau ke kolam kak, penting banget ni”ucapku
“Lho, emang ada apaan? Hujan lo nda, nnti lo sakit”Ucap Kak Rizky yg emang dari tadi siang dirumah gue
“Udah ahh gue mau cepet ni, bawel amat si”ucapku dan segera pergi tanpa mendengar omongan dr Kak Nay dan Kak Rizky.
“ihh tu anak dibilang ngeyel”ucap Kak Nay
SKIPP
Segera aku berlari ke Kolam, tak kuperdulikan hujan yang kini mengguyur kota Jakarta. Dengan langkah seribu aku segera menuju Kolam
Sesampainya di Kolam
Hujan masih turun dengan derasnya. Segera aku melihat disekeliling kolam untuk menemui Prince
“Prince… Princee..”Ucapku memanggil-manggil nama si Kodok. Setelah itu aku melihat ada sesuatu yang melompat-lompat. Yupp itu dia Prince, dengan tersenyum kusambut kedatangannya
“Lho, Manda? Kamu kok disini? Hari sedang hujan nanti kamu sakit”ucap si Kodok
“Aku sangat mengkuatirkanmu Prince, aku kuatir dengan keadaan mu. Kau baik-baik saja bukan?”
“Iya aku baik-baik saja. Makasih telah mengkuatirkanku J”ucap si Kodok dengan tersenyum.
“Iya, sekarang kamu ikut aku yukk pulang, aku akan merawat mu dengan begitu aku takkan kuatir lagi dengan keadaanmu”ucapku
“Tapi…”Ucap si kodok menggantung
“Ayoolah Prince L aku mohon”ucapku
“Baiklah aku akan ikut denganmu”Ucap si kodok
“Oke, sekarang naiklah ke atas tanganku kita akan segera pulang sekarang”ucapku  dan Prince pun menurut dengan cepet ia segera naik di tanganku. Dengan tersenyum segera aku berjalan membawa Prince ke rumah.
@Rumah
“Ya ampuuun Manda.. hewan apa lagi ini yang lo bawa kerumah? Gak cukup apa ular ama si Shimo lo ntu, ehh sekarang lo tambah lagi dengan Kodok. Yaampuunn jijik banget gue”ucap Kak Nay sambil mengelus-ngelus kucingnya dan setelah melihat ku membawa Prince ke rumah
“Apaan si kak, ini namanya Prince dia temen aku mulai sekarang dia tinggal bersama kita.”ucapku
“What? OMG kodok jelek ini lo namain Prince? Kebagusan tau. Udah lebih baik lo taruh aja ntu kodok ketempat asalnya, gue udah pusing ya melihat hewan-hewan peliharaan lo itu”ucap Kakakku yang bawel itu
“Ihh apa-apan si, eh inget ya gue ga pernah ngeganggu hewan peliharaan lo, jadi suka-suka gue dong membawa hewan apa aja kerumah.  Termasuk Prince. Udah ahh capek gue berdebat ama lo, gue mau kekamar dulu ganti pakaian ga liat lo gue udah basah kuyup gini”Ucapku yang segera berlari ke lantai atas
“Arghhhhh…”kesel Kak Nay

***
Kini Prince sekarang tinggal bersamaku, aku sangat senang. Selain Shimo kini punya temen bermain, aku jg sekarang punya sahabat. Yupp Prince sekarang udah aku anggep seperti sahabatku, aku sering curhat kedia dan dia selalu ngasih solusi ke aku. Jujur saja selama aku bertekad untuk memelihara Ular dan Anjing, sahabat-sahabatku kini menjauh dariku, mereka udah ga mau berteman denganku. Hari-hariku hanya aku jalani buat Kuliah, ngurusin hewan peliharaanku. Tidak ada waktu bagiku untuk bermain bersama temen ya sekedar hangout gitu. Malah Jiseph L. Hakim. Pacarku selama aku duduk di Bangku SMA memutusinku. Alasannya karena dia takut dengan hewan-hewan peliharaan ku. Alasan gak masuk diakal, tapi biar lah emang itu jalannya Tuhan, sekarang aku tidak mau mengurusin masalah itu lagi.
“Nda, kamu kenapa si mau berteman denganku? Kita berbeda banyak banget perbedaan diantara kita, kamu manusia sedangkan aku hanya seekor Kodok”Ucap Prince tiba-tiba yang sangat mengagetkanku.
“Kamu ngomong apa si Prince. Aku berteman dengan siapa saja gak peduli dia manusia kek hewan. Bukankah semuanya sama-sama ciptaan Tuhan?”Ucapku tersenyum memandangi Prince

“Sungguh baik hatimu. Sangatlah beruntung ada pria yang memilikimu,”
“ahh kamu bisa saja. Hanya pria bodoh yang mau mencintaiku” ucapku
“Lho, kok gitu?”
“Iya. Semua pria yang ku temui selalu menjauh dariku setelah dia mengetahui kalo aku pecinta ular dan anjing, katanya si mereka takut ama semua hewan peliharaanku.”Ucapku tersenyum sambil mengingat-ngingat Jiseph cowok yang udah 3 tahun menjadi pacarku dan kita PUTUS hanya karena Jiseph belom siap dengan semua hewan peliharaanku “Ahh biar lah. Aku ga mau mengurusin Pria-pria itu. Hanya nyesek didada yang kini aku rasain setiap kali aku mengingat namanya”Ucapku
“hmm.. Ya aku tau gimana perasaanmu sekarang. Tapi ketahuilah diluar sana masih banyak pria yang jauh lebih baik dari mantan kamu yang mau menerima kamu apa adanya termasuk menerima semua hewan peliharaanmu”ucap si Kodok
“Makasih ya Prince kamu udah ngehibur aku.”ucapku

“Iya Nda. Hmm aku boleh minta sesuatu sama kamu?”
“Boleh, apa itu?”
“Aku mau kamu menciumku”Ucap Prince yang membuat mataku terbelalak
“Menciummu?”Tanyaku tak percaya
“Iya, aku juga ga maksa kamu kok. Kalo kamu gamau gapapa J”ucap si kodok dengan tersenyum tapi aku tau senyum itu hnya palsu. Sebenarnya pasti hati nya sdg sedih
“baikklah aku akan menciummu. J”ucapku dengan tersenyum
“Kamu serius?”Tanya Prince dengan tidak percaya
“Iya, kamu itu teman aku. Apapun akan aku lakukan untuk teman terbaikku”Ucapku
“Makasih ya”Ucap si kodok, dengan cepet ia segra naik diatas tanganku. Sebenarnya si jijik aku harus mencium kodok. Tapi tak apalah demi teman. J ucapku.
Ku pejamkan mata ku dengan perlahan-lahan segera kudekatin bibir ku dengan mulut sang kodok dan Cuuuppp. Kini bibirku dengan mulut si kodok menyatu. Dan timbullah cahaya putih dihadapanku, cahaya yang sangat menyilaukan mata. Perlahan-lahan kubuka mataku. Dan alangkah terkejutnya aku kini dihadapanku telah berada sosok Pangeran yang sangat tampan yang biasanya aku liat-liat di televisi
“Kamu… ka.. ka.. kamu siapa? Mana Prince?”tanyaku kepada si pangeran ganteng itu
Pangeran itu tidak menjawab pertanyaanku dia hanya tersenyum. Senyuman maut yang ngebuat siapa saja wanita terpesona
“Aku Prince. Aku Prince AMANDA SARI WINADMOJO”ucap pangeran itu dengan menekankan namaku
“Prince? Ga ga mungkin. Kamu bo’ong kan? Prince aku itu kodok. Sekarang dimana Prince. Kamu sembunyiin dimana Prince”Ucapku yang histeris melihat Prince yang sudah tidak ada
“Aku Prince manda. Pangeran kodok kamu. Kamu tatap mata aku kalo kamu ga percaya, aku tidak pernah membohongimu. Aku ini Prince”Ucap Pangeran itu dengan memegang bahuku dengan kenceng, otomatis aku melihat matanya. Ada ‘sesuatu’ dimatanya, aku melihat Prince. Si kodokkku.
“Kamu Prince? Kok bisa?”tanyaku yang tak percaya
“Akhirnya sihir dari wanita itu ilang, ini berkat kamu Manda. Sekali lagi terima kasih ya. Berkat kamu sekarang aku sudah kembali ke bentuk semula aku”Ucap pangeran itu
“Sihir? Berkat aku? Maksud nya? Aku gak ngerti”Ucapku
“Iya namaku sebenranya adalah TARA BUDIMAN, aku dikutuk ama seorang wanita, karena aku ga mau menikahinya makanya dia mengutukku. Aku dijadikannya seekor Kodok. Dan hanya lah hanyalah wanita yang baik dan tulus yang menyayangiku dan mau menciumku yang bisa melumpuhkan sihir jahat itu”Ucap Prince ehh salah Tara yang menceritakan semuanya kepadaku
“Syukurlah sihir itu udah ilang di diri kamu, aku seneng mendengarnya”ucapku
“Untuk itu. Maukah kamu menjadi Istriku, MANDA??”Ucap Tara dengan berlutut dihadapanku
“Tapi.. gimana dengan Shimo? Aku mau pria yang mencintaiku jg harus menyayangi Shimo dan kedua ular peliharaanku”Ucapku
“ Aku berjanji Manda, aku akan menyayangi semua hewan peliharaan kamu, gimana. Mau kah kamu menjadi Istriku?” Ucap Tara mantap
“Iya Tara aku mau.”Ucapku
“Makasih. I love You”ucap Tara sambil memelukku
“ Iya. I Love you too”Ucapku yang membalas pelukan Tara

Sejak hari itu, aku menjadi sangat senang untuk menjalani hidupku ini dan juga untuk mengembangkan hobby ku itu yang memelihara hewan, apalagi Tara selalu mendukung apa aja yang aku lakuin. Aku ga pernah menyangka ternyata JODOHKU SI PANGERAN KODOK :) dan karena hobby ku yang menyayangi hewan-hewan aku dipertemukan ama Tara :*


________THE END_____________


Gimana? Gaje? Jelek? atau apa? Minta kritik ama sarannya ya :)
Maaf kalo cerpennya ga enak buat dibaca :)
Yang udah baca harap tinggalkan jejak, jangan menjadi pembaca yang misterius

Cerpen 9: Persahabatan dan Cinta


Bukan Hari Ini
********
“kamu pergi selangkah lagi,kamu ga akan pernah liat aku untuk selamanya!” gertak Ufi
Agung mengurungkan niatnya untuk mengakhiri hubungannya dengan Ufi. Untuk kesekian kalinya Agung harus mengalah,padahal sudah tidak ada rasa sayang di dalam dirinya untuk Ufi. Setiap Agung ingin mengakhiri hubungannya dengan Ufi,Ufi selalu mengancam bunuh diri,berhenti sekolah,dan hal-hal konyol lainnya.
“aku harus gimana wi?” Agung bercerita lemas kepada sahabatnya,Tiwi
“kamu cowo gung,kamu harus tegas dalam bersikap”
“aku ga tega liat dia nangis,walaupun aku emang udah ga sayang sama dia. Dia posesiv dan selalu menganggap aku seperti bonekanya”
“aku ngerti gung,tapi coba deh kamu pikirin lagi. Hubungan kamu sama dia tuh bukan hubungan yang sehari dua hari,kalian udah pacaran hampir tiga taun.”
“ya tiga taun,dan selama itu pula aku ngebohongin perasaan aku sendiri” perkataan Agung cukup membingungkan Tiwi.
“maksud kamu gung? Tanya Tiwi bingung.
“ah engga wi gapapa,aku balik dulu yaaa..see you” Agung bergegas meninggalkan Tiwi.
Di sekolah,Tiwi celingukan mencari Agung. “agung kemana di,kamu liat ga?” tanya Tiwi kepada Dio.
“gatau,tumben kamu gatau Agung dimana,kamu kan sahabatnya”
“justru itu di,dari semalem aku lost contact sama Agung”
“gitu tuh kalo orang lagi galau”
“iya di,kasian Agung galau gara-gara Ufi”
“gara-gara Ufi? Di galau gara-gara kamu Tiwi!”
“gara-gara aku? Maksud kamu?”
Teeeeettt...teeeeettt...belum sempat Dio menjawab,bel masuk kelas berbunyi. Ga ada konsentrasi Tiwi untuk hari ini,pikirannya terpusat kepada ucapan Dio tadi. Berkali-kali dia ditegur guru karena melamun.
Sepulang sekolah Tiwi bergegas mengahmpiri Dio untuk meminta penjelasan atas ucapannya tadi.
“emang Agung ga bilang sama kamu wi?”
“dia cuma cerita soal hubungannya sama Ufi aja”
“kamu masih suka sama Agung wi?”
“hah...em..aku...aku..gamungkin lah aku suka sama sahabat aku sendiri di” jawab Tiwi gagap.
“udalah wi,aku tau semuanya,aku tau dari awal masuk sekolah dulu kamu udah suka kan sama Agung...begitu juga dengan Agung.”
“APA?”
Akhirnya panjang lebar Dio menceritakan semuanya,bahwa sebenarnya diam-diam Agung menyimpan perasaan pada Tiwi. Agung terpaksa menutupi perasaannya rapat-rapat karena tak ingin memperkeruh suasana. Dari kecil Agung sudah dijodohkan orang tuanya dengan Ufi. Ufi adalah anak dari sahabat ayah Agung yang telah meninggal dunia. Ayah Agung berjanji akan membahagiakan Ufi dengan menjodohkannya dengan Agung. Agung tak kuasa menolaknya karena dia merasa dengan menuruti perintah ayahnya dia bisa menjadi anak yang berbakti. Walau hatinya hanya tertuju pada satu nama...Tiwi Chlareina.
Dikamar Tiwi menangis sesegukan. Dia mengira hanya dirinyalah yang menyimpan rasa untuk Agung,tapi ternyata Agung pun sama. Kini perasaannya menjadi tak karuan. Perasaan yang begitu dalam tak mungkin dia lenyapkan bagitu saja. Karena semakin hari perasaanya justru semakin dalam kepada Agung. Dibalik benteng persahabatan,tersimpan perasaan yang manis dari keduanya. Yang tak bisa mereka persatukan.
“wi...” seseorang yang memanggil Tiwi membangunkan Tiwi dari tangisannya..
“Agung? Ngapain kamu kesini?” tak disangkan Agung menghampiri Tiwi dikamarnya.
“Dio udah nyeritain semuanya?”
“udah” jawab Tiwi singkat. Dengan sekejap Agung memeluk erat tubuh Tiwi. Dan saat itupula air mata Tiwi membasahi baju Agung.
“aku sayang kamu Tiwi!”
“lepasin aku gung,lepasin!”
“engga wi,ijinkan aku memeluk kamu,ijinkan aku memeluk orang yang aku sayang”
“agung lepasin!” Tiwi mendorong tubuh agung menjauhi dirinya.
“kamu punya Ufi gung,lupain aku..” Tiwi berkata disela tangisannya.
“aku ga akan pernah lupain kamu dan perasaan ini,jangan pernah paksa aku buat ngelakuin itu. Aku pengen kamu jujur. Bilang sama aku kalo kamu sayang sama aku”
“buat apa? Buat apa aku bilang kaya gitu,ga akan bikin keadaan berubah kan?”
“tapi wi..”
“sekarang kamu pergi dari sini! PERGI!!!”
Maafin aku gung,aku gamau perasaan ini semakin dalam,aku gamau berharap lebih. Aku sayang kamu gung..
Kini Agung meninggalkan Tiwi,tapi tidak dengan hati dan perasaannya...
Wi....percayalah kita akan bersama,walau bukan hari ini..

Cerpen 8: TUHAN…BERI LILI CINTA !!!


Ehm… kenapa sich hari – hariku selalu sepi ?”, gumam Lili dalam hati.
Tuhan… tolong beri Lili cinta…..
Hidupnya terasa begitu hening bagai angin malam yang berhenbus tenang… itulah kehidupan Lili…, dia menginginkan kehadiran seseorang yang dapat menemaninya dalam suka dan duka,walau mulutnya masih terkunci rapat, belum bisa mengatakan sesuatu tentang keinginan itu, tapi kali ini dia bertekat. Memang usianya masih terlalu jauh untuk bisa mendapatkan cinta sejati , tapi… baiklah … biarkan dia belajar mencintai seseorang, biarkan jiwa remajanya menari – nari indah bersama angan – angan yang ingin diraihnya, setiap manusia punya mimpi, begitu juga dengan Lili, ia punya cita – cita mulia, ia ingin orang yang dia sayang selalu bahagia, walau kadang membuatnya sakit. Dan di cerita ini, dia akan membuktikan , bahwa dia mampu menggapai angannya, menepati janji – janjinya…
Cerita ini dimulai dari seorang gadis berusia 14 tahun, yang beranjak remaja, namanya Lili. Ehm, namanya memang manis, semanis dirinya. Lili seorang gadis yang suka melamun, bergumam dalam hati apa yang sedang dipikirkannya. Lili tak pernah menyadari bahwa dia sangat manis, tapi entah kenapa tak ada cowok yang meliriknya, padahal ia gadis yang baik dan ramah. sehingga dia selalu tak pernah percayadiri dengan apa yang ada di dirinya. dia masih kelas 2 SMP, bersekolah di salah satu SMP favorit di kota Stoone. Yach… SMP 2 STOONE. Di sekolah, Lili termasuk gadis yang pandai, ramah, senang menolong. Lili mempunyai banyak teman, tapi ada 5 sahabat terbaiknya di sekolah, mereka adalah Heni, Elin, Mega, Tuti, dan Raida . Mereka memang baru kenal saat kelas 1 SMP, tapi persahabatan yang mereka bina, terjalin dengan baik. Setiap hari mereka selalu pergi ke kantin bersama. Ehm, memang jika melihat mereka sangat akrab, kadang- kadang menjadi iri. Lili melihat teman- teman sebayaNya, rata – rata telah memiliki pacar, atau … minimal seorang gebetan.
“ ehm… enak kali ya punya pacar, ada yang nemenin, selalu ada yang perhatian ama aku.. duch.. pasti seru, tapi… kapan aku bias dapet pacar ? kayanya gak ada cowok yang suka ama aku..” itulah keinginan Lili, ia ingin punya pacar, di antara sahabat – sahabatnya, hanya Lili, Elin, dan Heni yang belum punya pacar. Sebenarnya ia sudah lama ingin punya pacar, tapi baru kali ini dia serius, karena, dulu ia hanya memendam keinginannya dalam hati. Nah… di sinilah cerita akan dimulai, cerita tentang usaha Lili untuk mencari pacar.
At 06.10……
Lili terbagun dengan muka pucat karena semalam ia begadang memikirkan tentang pacaran.
“ hah!!! Jam 6 !!!… duh… bias telat ke sekolah, ma, mama … mama kok gak bangunin aku jam 5 sich ! ” teriak Lili dari kamar kepada mamanya dengan suara keras, rasa – rasanya dia sangat sebel.
“ ih.. salah sendiri ! kok jadi mama yang di salahin, kamu kan udah gede, masa mama terus yang bangunin, sekali – sekali bangun sendiri dong ! ” saut mamanya di meja makan .
Setelah Lili telah berpakaian , ia langsung pergi sarapan.
Di meja makan ia berbincag dengan mamanya.
“ maaf ya ma, ini memang salahku, lain kali aku janji , aku bias bangun sendiri. ”
“ iya, mama maafin kok.. gitu dong, anak gadis bangunnya jangan siang – siang, ntar gak laku , gak ada yang mau jadi pacar kamu ”
Ah.. mama malah bilang kaya gitu, ntar kalau gak laku beneran gimana ? mama juga kan yang susah , punya anak perawan tua, hehehe… ”
“ tadi malem kamu begadang ya ? ” Tanya mama Lili, mengalihkan pembicaraan.
Dengan sedikit gugup, dan menelan ludah, Lili menjawab.
“ gak kok , eh udah jam setengah tujuh, ma.. Lili berangkat dulu ya…” sambil mencium tangan mamanya.
Dia berangkat naik mobil, karena Lili berasal dari keluarga mampu, bahkan bisa di sebut kaya.
Di sekolah…
Ehm.. hari ini aku berniat untuk mencari cowok… hahaha… gumamnya dalam hati sambil tersenyum kecil.
Di sekolah, seperti biasa , Lili bertemu dengan sahabat – sahabatnya, “ alluuww teman – teman, sahabat – sahabatku tersayang…” sapa Lili dengan senyum lebar.
Mega langsung menyambar pembicaraan seperti petir, “ la, ada angina apa ni.. tiba – tiba kamu jadi senyum – senyum kagak jelas kaya gitu ”
Rahasia ! eh, hari ini kan sabtu, saatnya kita main jujur- jujuran, iya kan ? nah, aku janji deh, ntar aku certain masalah terbaruku.”
“ Okelah kalau begitu.” Sahut sahabat – sahabatnya secara hamper bersamaan.
Tett….tett…tett, bel berbunyi 3 kali tanda masuk. Mereka pun masuk kelas mereka masing – masing, karena kelas mereka berbeda. Tapi Elin dan Lili berada dalam kelas yang sama.
Diam – diam Lili mulai melirik cowok – cowok yang ada di kelasnya, dan sebenarnya dia menyimpan rasa pada cowok sekelasnya bernama adit, adit cowok yang ganteng, tinggi, badannya sispect abiz, siapa yang gak kepincut ama adit, tapi … satu kekurangan adit , dia cuek banget.
Jam pelajaran berakhir, waktunya pulang . eits…. Tunggu dulu, Lili dan kawan- kawanya tak langsung pulang, kebiasaan mereka setiap hari sabtu , mereka selalu berkumpul di rumah Tuti untuk jujur – jujuran . memang kebiasaan yang lucu, tapi.. itulah jiwa muda mereka.
Sesampai di rumah Tuti, mereka langsung menuju kamar Tuti di lantai dua, mama Tuti pun telah akrab dengan mereka semua.
Woy… siapa dulu yang jujur?” Tanya mega membuka pembicaraan. Mega memang gadis yang selalu berkata dengan nada kasar, tapi sebenarnya dia baik, di sekolah , mega dikenal sebagai cewek berjilbab yang termasuk criteria cowok , atau cewek idola, matanya sangat indah, jadi … siapa yang tidak tertarik dengan mata indahnya. Tapi sayangnya dia playgirl, tapi akhir- akhirnya dia selalu merasa kapok.kali ini dia masih berpacaran dengan Fajar , yang sebentar lagi akan study ke Eropa, fajar juga cowok popular di sekolahnya, dia seorang pembalap.
Ah, kalian ni.. ntar ja jujurnya, sekarang kita ngobrol – ngobrol dulu..” jawab Tuti, Tuti gadis yang kalem, dari keluarga terpandang, cantiknya tidak dapat di ragukan lagi, jadi memang banyak cowok yang naksir ama dia, tapi dia setia ama cowoknya “Richi”. Dia yang tertua di antara sahabatnya.
“ iya nih… mega buru – buru amat,” saut Heni, Heni juga dari keluarga kaya, pipinya gembul, kulitnya kecoklatan, tapi dia manis. Nah… yang satu ini baik, tapi sayangnya dia masih jomblo seperti Elin dan Lili.
“Emangnya mau ngobrol apa?bingung juga kan?!” Raida menambahi, Raida dari keluarga mampu, Heni punya badan yang terawatt, tinggi dan cantik seperti model, dia baru saja jadian dengan kakak kelasnya, “okta” . Raida sangat pandai berbicara, bahkan kadang – kadang cerewet, tapi dia selalu membantu temannya yang sedang susah.
“ udah… kok jadi cerewet semua” kata Elin sambil cemberut, Elin memakai jilbab, sama seperti mega. Elin gadis yang penurut pada orangtuanya, putih, sedikit gemuk, dan polos. Dia yang paling muda di antara yang lain. Jadi, wajar kalau dia agak sedikit manja. Elin jugha jomblo. Dia mengaku belum mau pacaran.
Walaupun karakter mereka berbeda, tapi mereka dapat bersahabat dengan baik, karena sebenarnya, mereka saling mengeti satu sama lain.
“Wel..well…well… ribut melulu” Lili memecah pembicaraan. Dia berbicara pada Elin , karena yang lain sedang mengambil makanan di dapur. Walaupun Lili belum punya pacar, dia yang selalu mengerti, sekaligus yang dapat memecahkan masalah percintaan teman-temannya, tapi herannya … dia tak bisa menyelesaikan masalahnya percintaannya sendiri.
“Ya udah, sekarang aja mulainya, aku yang mulai, sebenarnya aku mau jujur ama kamu, aku lagi suka ama adit,tapi….sebenarnya aku juga yakin kalo adit gak akan pernah punya rasa yang sama kaya aku, semakin lama , aku semakin menginginkan dia….bantuin aku dong, kamu kan deket ama dia, comblangin aku ama dia dong…please… msa kamu pingin sahabatmu kagak punya pacar selama – lamanya?”
“ ok..! tapi klo berhasil, jangan lupa ngasih Pajak Jadian” canda Elin
“ iya deh…deal?”
“ deal!!!”
Sahabat – sahabatnya sudah kembali ke kamar Tuti, nah … di situ mereka saling bercerita apa yang sedang mereka alami. Mereka juga sudah tau kalo Lili suka ama adit, ehm… sayangnya mega terlihat sirik, mega memang selalu melihat seseorang dari fisik, karena dia selalu menyombongkan diri dengan fisiknya yang memang paling cantik di antara temen – temenya yang lain. dia berkomentar bahwa adit itu cowok yang gak ada gantengnya sama sekali, di juga berkata “ kagak salah kamu suka ama adit ?”… sebenernya Lili ngerasa sakit bnget, lalu Lili menimpali omongan mega “ mega.. aku lama – lama capek ma kamu, aku tau kamu cantik, kamu bisa dapet cowok yang guaaannnteeeng banget, tanpa kamu jelasin aku udah tau kok… tapi kamu gak perlu ngomong gitu di depan ku, aku tau kalo aku gak laku – laku, gak kaya kamu yang selalu gampang cari cowok, tapi please…. Kali ini biarin ku milih sendiri siapa orang yang pantes aku sayang,.. kamu ngerti kan … selama ini ku selalu diem kalo kamu lagi ngejele – jelekin aku, kartena aku gak pengen bertengkar ama kamu, karena kamu sahabatku” sahut Lili panjang lebar, sepertinya memang dia sedang panas hatinya, dia gak rela adit di hina kaya gitu, karena marah, akhirnya Lili langsung menyambar tasnya dan segera pulang kerumah dengan muka merah.
mega hanya bisa menyesali perbuatanya , tapi dia belum sempat untuk minta maaf
semua sahabat – sahabatnya hanya bisa melihat Lili yang berlalu di depan mata mereka, akhirnya mereka menasehati mega, mega pun mengerti dan berjanji akan berubah.
“ kamu tuh jangan gitu dong, kalo emang menurut kamu adit tu jelek, kamu gak usah ngumbar argumenmu di depan Lili, sekarang coba pikirin , kalo Lili jelek – jelekin fajar di depan kamu, kamu marah kan ?apalagi kamu tau kalo dia lagi proses cari pacar, kasihan dia, seharusnya kita semua Bantu dia, bukn malah nggancurin perasaanya,”timpal Heni dengan tegas.
“ iya…iya … aku salah, ntar aku minta maaf ke dia”.mega
Sampai di rumah, Lili membanting diri di kamar, mendengar musik yang keras, itu kebiasaan Lili saat dia merasa sedih, ataupun marah. Dia masih tak menyangka, sahabatnya menghancurkan harapannya, tapi Lili adalah seorang yang selalu minta maaf , walaupun itu bukan kesalahannya, bahkan sekarang perasaan bencinya telah berubah menjadi penyesalan.
“ aku bodoh banget sih! Aku marah ama sahabatku Cuma gara – gara cowok… oh my god… aku harus minta maaf ke mega… harus!”
Belum sempat dia minta maaf, HPnya bunyi, rupanya itu sms dari mega.
Li…aq mnta mav y klo aq dah ngmng iang gk baek k u… aq nyesel bgt.. mavin aq y!! aq hrp u mw mavin aq… plze!!
Itu is isms mega ke Lili, mega minta maaf atas apa yang dia perbuat ke Lili, dan Lili yang semulanya sedih, tiba – tiba sumringah kembali. Lili langsung membalas sms dari mega
y… aq mavin u kug.. kt kn shbt.. gk spntez.a kt brntm hnya krn couo.. mavin aq y.. aq juag egoiz bgt.. aq br j mw mnta mav k u.. tp u dah mnta mav k aq dluan.. ia dah y.. aq mw bobo dlu..bye :D
waktu berjalan cepat. Lili sudah mendapatkan nomer HP adit, tapi setiap kali dia sms adit, gak pernah di balas, sampe – sampe Lili putus asa, yang semakin membuatnya putus asa adalah ketika dia mendengarkan pengakuan Elin, bahwa saat dia berusaha mencomblangkan Lili denga adit, Elin malah tertarik dengan adit, dan Elin mengaku, dia sudah berpacaran dengan adit, sudah lama, tanpa sepengetahuan Lili. Hati Lili hancur, tapi Lili mencoba mengerti kalo cinta tak bisa di paksakan, dia mengerti kalo bukan dia yang di cintai adit, dia mencintai Elin, apalagi Elin adalah sahabatnya. Walaupun menurutku ( penulis.red.) gak sepantasnya seorang sahabat yaitu Elin berbuat seperti itu kepada sahabatnya. Tapi Lili beranggapan lain, dia akan bahagia melihat orang yang di sayanginya bahagia, dia bahagia melihat sahabatnya bahagia, walaupun bahagia itu menyisahkan luka yang dalam baginya, tapi sejak kejadian itu, Lili berjanji pada dirinya sendiri, gak akan deket – deket ama pacar sahabatnya, gak akan ngrebut gebetan sahabatnya, gak akan sakit hati apalagi cemburu kalo liat sahabatnya jalan ama cowok yang dia sayang, gak akan berebut apalagi berantem ama sahabatnya Cuma gara – gara cowok. Lili pun menunjukkan sikap yang biasa – biasa saja di depan Elin, bahkan dia berusaha gembira, tertawa di depan Elin, padahal sebenarnya dalam hatinya kerasa di cabik – cabik. Tapi dia gak mau keegoisan menguasai dirinya. Itulah hati Lili, yang menurutku (penulis.red.) sangat mulia, rela berkorban yang penting orang yang dia sayang bahagia, karena prinsipnya adalah cinta itu gak mesti harus memiliki, tapi dia akan berusaha buat ngelupain orang yang dulu dia sayang, yaitu adit. Hebat kan…!
Semuanya sudah berlalu, Lili masih belum mendapat pacar . tapi kali ini prinsipnya berubah, yang semula dia sangat ngebut untuk mencari cowok , tapi kali ini dia sante banget. Diam – diam kali ini banyak yang menyimpan rasa ke Lili, banyak banget. Cowok – cowok itu gak ambil langkah terlalu lama, mereka langsung berburu nomernya Lili, sms Lili, dan langsung menembak Lili. Tapi Lili gak semudah itu meneElin mereka semua. Yang nembak Lili banyak banget, ada Dika, Anton, ardont, Ilham, buanyak lagi.
Nah, karena kebingungan akhirnya Lili mencoba berpacaran satu – satu dengan mereka, Lili memberi kesepakatan mereka, Lili akan mencoba pedekate satu – satu dari mereka, masing – masing 1 bulan, kalo emamg cocok , Lili bakal memilih satu di antara mereka. Tapi Lili gak maksa, kalo mereka gak mau ikut perjanjian kaya gitu gak papa.
Sahabat –sahabat Lili selalu mendukung Lili, tapi kali ini Lili berusaha sendiri, ia gak ingin dibatu. Jadi kali ini sahabatnya gak ikut – ikut di cerita ini.
Kali ini Lili mencoba jalan dengan anton, anton beragama nasrani, tinggi, sispect, manis, tajir, punya mobil sendiri. Tapi bukan itu yang Lili liat dari anton, Lili pengen liat sifatnya. Anton ini sangat tergila – gila ama Lili, Lili sempat bertanya ke anton, kenapa anton suka ama dia? Anton menjawab karena Lili manis, dari keluarga terpandang, dan baik. Lalu iseng – iseng Lili bertanya, “ kalo suatu saat aku jadi jelek, gak manis lagi gimana ?”
Anton hanya terdiam , dan gak bisa menjawab. Dari situ Lili tau kalo anton melihat dia hanya dari fisik, maka nantinya anton pasti akan mudah untuk jatuh cinta dengan cewek lain. Sampai suatu kali, anton sangat tergila – gila , bahkan gemes sekali dengan Lili, tiba – tiba .. malam – malam saat mereka jalan berdua, anton mengajak Lili untuk berciuman, terang saja Lili gak mau, pacaran aja gak, malah di ajak ciuman . emangnya Lili cewek apa’an. Gak basa – basi Lili langsung menampar anton, dan meninggalkannya.
Yang kedua , Lili jalan dengan ardont
Ardont cowok blasteran Indonesia – denmark, bisa bayangin gak betapa gantengnya ardi dengan kulit putih dan hidung mancungnya, tajir ? gak diragukan lagi,tapi apakah dia baik ? gak liat orang dari fisik ? mari kita liat!
Lili kembali bertanya pertanyaan yang sama , yang pernah ia tanyakan ke anton, tapi herannya dengan mudah ardont menjawab “ aku gak meliat cewek dari fisik, aku liat kamu karena ketulusanmu mencintai seseorang, kebaikanmu, keramahanmu..dan kecantikan hatimu”
Tapi Lili gak percaya begitu aja, eh…. Akhirnya Lili menemukan satu kekurangan ardont. Dia sangat posesif dan pencemburu. Lili adalah gadis yang aktif, bergaul dengan siapapun, nah… ini yang bikin ardont cemburu buta. Tiap hari ardont bisa telpon Lili sampe 50 kali Cuma buat Tanya, lagi apa ? terus, karena ardont takut kehilangan Lili, Lili gak boleh internetan, chating, sms, atau deket – deket ama cowok selain dia. Jelas Lili gak tahan di gituin terus, itu artinya ardont gak saling percaya ama Lili. Akhirnya mereka selesai
Yang ke tiga.. Lili sama ilham
Ilham imutnya minta ampun, guanteng, paling ganteng dari yang lain, sampe – sampe kadang – kadang bikin Lili gemes setengah mati ama ilham. Kalo yang liat ke imutannya ilham … ewhm… pasti bakal ke pincut, diam – diam Lili jatuh cinta pada ilham. Tapi sayang…. Lili udah silau ama cintanya, Lili gak ngeliat sifatnya ilham, karena saking cintanya dia ama ilham. Pertama – tama ,…. Duh…duh…duh… mereka messrrrraaaa banget.. semakin sayang Lili ama ilham. Tapi saat akhir – akhir perjajian, itu artinya hampir sebulan, ilham kepincut ama cewek lain… duh…. Lili patah hati banget, tapi dia langsung cari yang lain , karena ilham bikin sakit hati.
Yang ke empat…. Lili ama dika
Dika nih ngakunya cinta mati ama Lili, pertanyaan yang dikasih Lili di jawab dengan sempurna. Ehm… Lili dah kepincut juga ama cwo yang satu ini. Tapi ada satu kekurangan dika, dika itu agak berandal, dan gak merawat diri. Ini yang bikin Lili agak seikit ilfill.
Semua cowok udah di coba.. Lili mutusin gak ada satupun dari mereka yang di pilih, terang aja cowok – cowok itu kecewa, apalagi dika.
Hari demi hari berlalu, gak ada hentinya dika terus mengejar – ngejar Lili. Wih… asal pembaca tau, dika ini punya rayuan maut, gombalnya nomer satu, Lili aja sampe geer kalo lagi di gombali, dika udah nembak Lili 3 kali, tapi Lili belum kasih jawaban , karena lal masih ilfill ama dika. Tiap hari dika ngasih puisi cinta dari sms, surat, secara langsung juga sering, pernah sutu ketika , saat tangan Lili terluka, dia langsung mengobati tangan Lili, menghapus air mata Lili. Duch…padahal dia sebenarnya hanya cari muka. Tapi Lili gak tau. Lili semakin bingung harus gimana. Tyus besoknya dika memberi Lili coklat import. Apalagi Lili suka banget ama coklat. Lili memutuskan untuk meneElin dika, Lili juga sudah bilang ama sahabat – sahabatnya, kecuali Heni, karena saat itu Heni lagi gak sama mereka, jarang banget Heni kaya gitu, Lili udah membangga – banggakan dika di depan sahabat – sahabatnya, berkata bahwa dika setia, cinta Lili setengah mati. tapi saat dia mau bilang ke dika, di sekolah Heni tiba – tiba pingsan, jadi Lili mengurungkan niat untuk bilang ke dika.semua sahabat – sahabat Heni berkumpul, termasuk Lili, saat akan menjenguk Heni, betapa kagetnya Lili melihat dika ada di samping Heni, sambil menggenggam tangan Heni, mencium pipi Heni.. widih… bisa di bayangin kan ? Lili saat itu bingung, sedih, kaget, semua nyampur jadi satu. Lili gak tau apa yang terjadi. Ada seorang temen dika yang bilang ke Lili kalo dika ama Heni udah jadian. Duch… kasian .. kali ini Lili patah hati lagi… udah yang ke 3 kali.. tapi kan Lili udah berprinsip gak akan deket ama pacar sahabatnya. Tapi… diam – diam sekarang Lili jadi benci banget ama dika . tapi saat ketemu dika, Lili diem aja, dika menunjukkan muka ketakutan.
Besoknya Lili ingin berbicara dengan Heni
“ hen.. kenapa kemaren pingsan ?”
“ aku ngliat sms mu ama dika, isinya dia sayang ama kamu, kamu juga sayang ama dia,iya kan ?”
“ hen…. Maafin aku… aku mohon maafin aku…. Aku gak tau kalo dika tuh pacarmu… aku gak bermaksud kaya gitu hen..”
“ halah… mana mungkin! Kamu harus jauhin dika… selamanya!”
“ oke… aku gak keberatan, tapi seharusnya kamu yang benci ama dika hen… kamu gak sadar? Kita berdua itu korban, kita di bohongi ama dika! Dia bilang cinta ke kita berdua”
“ tapi aku gak bisa benci dia.. aku sayang ama dia.. aku gak bisa ninggalin dia!”
Lili langsung berlalu dari hadapan Heni. Besoknya dika mencoba menjelaskan pada Lili,dan meminta maaf, apa yang sebenarnya terjadi, dia jadian ama Heni , karena dika udah terlalu lama nunggu jawaban dari Lili, dika udah capek, tapi sebenarnya yang dika cintai adalah Lili.
Akhirnya Lili meminta satu permintaan.
“ kalo kamu emang sayang ama aku, kamu harus janji gak akan ninggalin Heni, kamu bakalan sayang ke Heni seperti kamu menyayangi aku, kamu gak boleh nyakitin Heni, asal kamu tau,… Heni sayang banget ama kamu..n satu lagi.. kamu gak boleh deket – deket aku”
“ tapi ..”
“ katanya kamu sayang aku ?”
“ oke…. Aku bakal buktiin”
Lili melakukan ini semua karena dia sangat menyayangi sahabatnya, dia rela mengorbankan apapun agar sahabatnya bahagia.
Waktu berlalu, akhirnya Lili berpacaran dengan cowok bernama Edo, dia tampan, keren, baik.. pokoknya menurut Lili, edo itu perfect…dan asal pembaca tau .. Lili dapet yang terbaik, dia cowok paling perfect diantara cowok – cowok sahabatnya. hubungan Heni dengan dika juga bahagia, Elin jadian ama deni, cowok tajir . ganteng. Semuanya udah dapet cowok . duh.. bahagia bener hubungan Lili dengan sahabatnya juga baik banget, masalah yang dulu – dulu udah di lupain jauh – jauh. Mereka membuka lembaran baru dan menjalani hidupnya masing – masing. Duch… Lili bahagia banget lho !, tapi sebenarnya orang tua mereka semua gak tau kalo mereka pacaran, kalo tau, bisa – bisa gak boleh pacaran deh. Ehm… tapi aku, sebagai penulis juga akhirnya seneng banget bisa liat cerita ini berakhir dengan happy ending… buat Lili… semoga kebahagiaan selalu menyertainya sepanjang masa…
TAMAT

Cerpen 7: First Love


Aku mengenalnya semenjak aku berusia 17 tahun, dan semenjak itu aku merasa aneh.
Entah apa yang aku rasa saat itu, aku tak mengerti apa yang sedang terjadi kala itu, aku seperti orang yang tak tentu arah.

Saat aku sadari ternyata aku mulai jatuh cinta, ya aku jatuh cinta untuk yang pertama kali
Namun aku tak mampu melakukan apa yang ingin aku lakukan.
Aku hanya mengaguminya dari kejauhan, aku hanya mampu melihat senyumnya dari sini dari tempatku duduk kala itu.
Aku melihatnya tertawa dan melihat bermain bola di lapangan itu.
Aku sungguh jatuh cinta, ini cinta pertama ku..
Laki laki yang aku pandang terlihat tampan dengan gayanya yg khas dan aku suka itu..
Matanya sangat indah, rambutnya yang kriting menambah getaran dalam dada ini..

Huuuuh aku suka dia, benar-benar suka dia..
Rasa ini semakin hari semakin dalam.
Setiap hari yang aku ingin hanya memandang wajahnya.
Suatu hari aku melihat tatapan matanya, tatapan mata yang sangat sejuk.

Yang mampu membuat jantung ini berdegup lebih cepat.
Dan akhirnya aku mulai bisa dekat dgn dia, aku merasa sangat bahagia.
Hingga suatu hari, apa yang aku takutkan terjadi, dia pergi..

Pergi tanpa pesan terakhir.
Kini, hanya ada aku dan kenangan itu..
Aku hanya mampu mengingatnya, mengingat semua senyumnya dan tatapan indah itu.
Aku berjalan gontai sambil meneteskan air mata , air mata kehilangan.
Dia, takkan pernah tau betapa sakitnya aku saat itu, saat dia pergi dariku.
Aku tak mampu berkata apapun, aku hanya menangis dalam diam, menyesali semuanya..
Aku mencoba tegar, aku mencoba terus untuk menutup luka ini, luka yang kau beri.
Aku mencoba bahagia dgn apa yg aku milikki saat itu..
Aku mencoba bertahan dgn senyumanku.
Yaa tuhan, jaga dia selama dia jauh dari sisiku.

Di dalam penantianku, ada seorang pria datang dgn membawa sejuta cinta
Aku masih ingin diam, dan diam menunggu cintaku kembali dalam pelukku.
Namun kehadirannya membuat aku tertawa seperti dulu, tetapi sungguh dalam hati ini masih ada nama cinta pertamaku.
Aku hanya mampu tertawa sesaat saja, setelah itu kembali menangis dalam diamku, dalam penantianku.

Untuk sementara waktu, sakitku terobati oleh kehadirannya di dalam sepiku.
Namun hanya sementara dan setelah itu kami berpisah..
Tahun pun telah berganti namun cintaku tak pernah kembali..
Aku tetap menunggu, menunggu dalam ketidakpastian ini..

Sampai suatu hari, aku tau dia sudah tak sendiri lagi, dia mempunyai seorang kekasih..
Aku hancuuuur saat itu..
Aku harus melihat cinta pertamaku bersama wanitanya itu.
Aku menangis sejadi jadinya :’(
Aku terus menangis dalam diamku, aku tak mampu lagi tersenyum saat itu..

Rasanya hatiku sangat sakit saat itu, hatiku ada 1 dan akhirnya hancur berkeping-keping.
Tuhan, mengapa ini terjadi padaku??
Aku menutupi rapuhnya hatiku dgn caraku sendiri.
Dan aku mencoba berpaling tapi selalu saja gagal.

Akhirnya aku menemukan seorang pria, yang sangat aku harapkan bisa menggantikan dia.
Namun ternyata aku salah, semua yg aku usahakan gagal..
Entah apa yg aku rasakan saat itu, aku galau..
Aku kecewa..
Aku harus rela DIA bersama wanitanya…
Namun aku tak sekuat yang aku kira, aku berharap aku mampu namun ternyata aku tak
mampu.
Aku terlalu rapuh untuk itu..
Namun aku tak putus asa, aku terus menunggunya dan aku hanya menangis dalam diamku.
Aku berdoa, suatu hari nanti DIA bisa mengerti rasaku ini
Setelah tahun berganti..

Tuhan mendengar doaku, aku kembali bisa dekat dengan cinta pertamaku itu.
Ahhh, senangnya aku ini http://forum.vivanews.com/images/smilies/biggrin.gif
Lama-kelamaan aku semakin dekat dengan dia..
Dan sekarang dia bukan lagi bayangan, tapi dia adalah KENYATAAN.
Perjuanganku selama 4tahun ini TIDAK sia2, terima kasih Tuhan :*
I will be love you, until the end of time my Boy Jhttp://forum.vivanews.com/images/smilies/siap.gif

Cerpen 6: Cinta Monyet


Memory Februari 13, 2008
Oh iya sebelumnya waktu setelah lulus SMA, temen-temenku dirumah yang kebetulan salah satunya adalah tetanggaku yang juga saudara sepupunya si Fey ini, memaksaku buat nembak si Fey ini, alias katakan cinta dan aku di tolaknya oleh Fey dengan alasan yang nggak masuk akal (yah wajar sih, aku ini siapa sih? Dari fisik sama sekali nggak menarik, aku aja yang ke GRan, sok kecantikan tapi aku memang manis kok..huauahauha *yang baca pasti pada muntah!).
Walaupun nggak secara langsung, tapi intinya si Fey menolak dan tau banget, kalau aku bener-bener nggak bisa ngelupain dia sejak dari SMP itu hingga sampai kelulusan SMA. Waktu itu setelah penerimaan ijasah SMA, kami beda sekolah si Fey di SMK, si Fey sering main kerumahku, dan ngasih beberapa foto dia saat memakai seragam SMA, yang hmm…keren lah yah, entah apa maksudnya? Aku sih seneng-seneng aja, buat kenangan-kenangan katanya. Aku nggak ngasih apa-apa ke dia. Walaupun masih ngarep, tapi aku berusaha buat ngelepasin perasaanku itu. Tapi kalau aku boleh GR sih, dari ngeliat tatapan matanya sebenernya si Fey ini kayaknya ada sedikit rasa simpatinya ke aku, sejak dari SMP maupun setelah lulus sekolah. Tapi dia ini kayaknya gengsi banget deh. Huh!
Hingga pada akhirnya *kayak sinetron aja yah ceritanya..hihi, di pertengahan tahun 2007, selama kurun waktu itu dari 2004 lulus SMA sampai 2007 kami tidak ada kabar sama sekali, kami sama-sama meninggalkan Lampung untuk merantau setelah lulus sekolah. Walaupun sama-sama menyimpan kontak telepon dan baru ku tau ternyata Fey kerja di Cimanggis, deket banget kan dengan Cibinong, emang jodoh nggak akan kemana yah?
Eh tapi si Fey tiba-tiba nelpon dan ngasih kabar bahwa dia sudah satu bulan menikah dengan cewek sana. Dia bilang, dia sudah berusaha menghubungiku pas hari H pernikahannya, tapi handphoneku nggak aktif. *Praaannkkk..gelas-gelas jatuh dari tanganku (lebay) padahal waktu si Fey telpon aku lagi di angkot loh..hihihi, ceritanya dramatis sekali, aku sampai bengong dan sampai salah mengirim sms buat mengabarkan lagi ke temen-temen yang lain, yang ternyata malah ke kirim ke nomor pacarku waktu itu (sekarang udah mantan) sampai 3 kali sms. Sampai hampir nangis dan nggak bisa terima gitu aja kok dia si Fey ini menikah bukan denganku? Hilang dong harapanku? Nggak bisa. Pokoknya aku nggak terima. Waktu di telepon pacarku waktu itu, aku malah terisak, orang-orang di angkot ngeliatin semua, dikiranya aku sedih karena ditinggal kawin pacar, padahal emang iya, aku nangis karena di tinggal kawin si Fey..huaaa. (nggak kebayang lah rasanya waktu itu) si mantan pacarku waktu itu jelas marah-marah dong yah, jelas-jelas lagi di telepon pacar tapi aku kok malah nangis-nangis di angkot karena dapet kabar si Fey udah menikah..hahahaha. tapi akhirnya aku malah dinasehatin, bahwa si Fey ini memang bukan jodohku, n mantan pacarku itu juga bukan jodohku ternyata :D
Aku inget banget, waktu di telepon Fey, kita ngobrol hampir satu jam, bercerita semua tentang masa lalu, terus dia ketawa kalau pas ngomongin tingkahku waktu nembak dia..qiqiqi. Terus dia bilang, supaya aku cepat menikah seperti dia. Dia bilang, aku orang pertama yang pengen dia kabarin setelah ijab kabulnya, dia juga berharap waktu itu aku datang di pernikahannya tapi ketika mencoba menelpon, nomorku nggak lagi aktif (tapi aku bersyukur sih dia nggak bisa menghubungiku..hehe kebayang gimana rasanya ngeliat orang yang kita suka dari kecil menikah sama orang lain..ckckc). yang lebih ektrem, hampir saja waktu itu aku telepon dia lagi, bahwa aku nggak rela dia menikah, dan aku juga sudah mengetik satu pesan tentang semua perasaanku ke dia sambil terisak di angkot, tapi untungnya ku cancel, bikin malu aja batinku..haha (untung sadar).
Waktu si Fey menutup telepon, dia bilang, Mell sudah dulu yah aku dipanggil my wiFey nih..hehe, take care, jaga diri kamu, cepat menikah, aku udah menikah loh sekarang!…huaaaaaa!
Lebay nggak sih? Hehe.
Sampai-sampai temen-temenku yang tau banget kalau aku bisa dibilang cinta mati sama monyet *eh pada saat itu ke Fey, pada khawatir, jangan-jangan aku bakal bunuh diri karena di tinggal kawin? Hueee.. nggak segitunya kaleee.
Dan setelah itu aku sadar, emang nggak boleh terlalu berharap dengan sesuatu, bermimpi boleh tapi jangan ngimpiiii di siang bolong. Bukankah Tuhan sudah mempersiapkan untukku seseorang yang lebih baik dari Fey maupun dari mantan² ku itu? *tapi mungkin seseorang itu masih disimpan, atau aku yang nggak sadar?
Yah sampai sekarang, hubungan silaturahmi ku dengan Fey berjalan baik, dia sudah punya anak, bahkan dia pernah mengajakku berbisnis bareng di bidang usaha yang dia tekuni, dengan mengirimiku pesan di Facebook. Yang aku tau pasti nggak ketauan istrinya, karena yang kulihat si Fey ini tipikal SSTI (suami-suami takut istri..hihi). Yah, aku jelas menolaknya dengan halus..hehe, nggak ah. Nanti ada CLBK lagi, kan gaswat banget kalau sampai terjadi :D.
Hmm..aku jadi menceritakan kisahku ini, karena tadi dia mengirimiku lagi pesan FB, yang membuat aku teringat tentang masa lalu (cinta monyetku).
Begini lah pesan FBnya “Assalamualaikum.Mel apa kabar? Mel mau nanya, kalo inget masa sekolah dulu,jadi kangen sama foto2 di SMP, SMK.. Oh ya Mel kamu masih nyimpen foto ku lagi pake baju putih abu2?. yang lagi habis coret2an..kalo masih ada tolong donk di upload ke Fb ku. Terima kasih.”
Pesan di Facebook itu bener-bener membuatku pengen menulis kisah ini…hehe.
Mungkin dia tiba-tiba kangen masa-masa sekolah dulu kali yah :D. Yang jelas poto yang dia kasih waktu itu udah entah kemana? Pernah sih aku bawa ke Bogor, awal-awal aku hijrah, tapi setelah itu aku minta ibuku menyimpannya .sstt ibuku tau banget loh, tetangga-tetanggaku juga tau loh, temen-temen si Fey ini juga pada tau, kalau nggak ada cowok lain yang aku sukai selain si Fey saat itu. Tapi perasaan itu berhenti dan aku stop setelah aku tau dia menikah. Herannya semua pada mengkhawatirkanku waktu itu…hahaha.
Yoweslah, itu semua masa lalu, mengenang masa lalu itu nggak dilarang, yang terpenting sekarang aku berusaha menjalani hidupku dengan segala kekuranganku dan menjaga hubungan silaturahmi yang sudah terjalin tanpa merusak apapun. Sekarangpun nggak berharap apapun atau memikirkan apapun, kecuali satu kesembuhan sakitku. Amin!
Kalau dikasih pertanyaan, apakah aku masih ngarep sama si Fey ini?
Jawabannya-nggak- karena kita memang berteman baik dari SMP dan sampai sekarang

Cerpen 5: Gift to anniversary 4 years..



Dikala aku termenung duduk diatas bukit sambil menatap langit yang berhamburan bintang berkelap-kelip, aku ingat satu kejadian yang ku alami,yaitu pertama kali ia mengungkapkan perasaannya padaku.
Mendung membenung suasana menjadi kelam, aku pun bergegas masuk kedalam rumah dan aku lanjutkan pemikiranku tentang kejadian itu.
Ketika ia menembakku, perasaan bahagia yang memuncak yang aku rasakan saat itu, wajahku yang memerah kala ia mengusap kepalaku dan bilang "I LOVE YOU SAYANG" .

"lu jadian bel?" tanya temanku heran.
"kenapa sih?kalo iya kenapa dan kalo engga kenapa?"jawabku dengan beri jawaban bimbang padanya.
"ih gua tanya serius bel" ucap temanku dengan wajah tercengang.
"ih ngapah tau lu,heran?" ujarku ngotot padanya.
"iyalah,kok lu bisa jadian?" tanya ia kembali padaku.
"yaaa bisalah,gue gitu loh" jawabku dengan gaya sok.
"ah palingan juga sebentar lu pacarannya" ujarnya sambil meledekku.
"apaaa??lihat aja nanti gue bakalan lama ama dia" ujarku meyakini temanku.
"oh yaa?" ujarnya sambil berlari meledekku.

"Treeet..treeeet" handphoneku bergetar.
Kuraih Hp ku yang berada disampingku.
"halo,ini siapa?" salam sapaku mengangkat telpon itu.
"iya,ini gua" jawab si penelpon itu.
"iya siapa sih?" tanyaku dengan nada penasaran dan heran.
"Fans berat lo" ujar penelpon itu sambil mematikan telponnya.
Ohmygood siapa tadi yang menelponku?
"FANS??" gumamku heran.

Aku berlari menuju rumah sahabatku, aku ceritakan semuanya pada Kiara, tapi apa yang ia katakan?
"Haaah lu punya FANS??" ledek Kiara sambil tertawa terbahak-bahak..
"ah lu mah nis,gua kan cerita sama lu" bentakku.
"hahha,abisnya lu lucu banget. Pagi-pagi udah ngelantur. Dikata lu artis punya fans?" ledek Kiara.
"gatau gue nis,gue aja bingung" ujarku.
"gimana kalo kita selidikin aja?" ide Kiara yang tiba-tiba muncul seketika.
"caranya?" tanyaku.
Hem, aku dan Kiara pun mulai berfikir bagaimana aku tau siapa yang menelpon ku tadi.
Pacarku?engga mungkin lah, orang dia lagi tidur kok.
Siapa?

Malam pun tiba, tapi aku masih memikirkan siapa penelpon tadi pagi itu?
Ia hanya bilang kalau ia adalah FANS ku.
Oalah ada apa sebenernya?

Esok pagi pun aku terbangun dan membersihkan rumah.
Ketika aku sedang asyik membersihkan teras rumah, serangkaian bunga mawar beserta surat cinta ada didepan pintu rumahku.
"mawar ini untukmu, semoga kamu senang" isi surat itu yang menunjukan ke aku.
Aku pun menelpon pacarku dan mengajaknya untuk bertemu.
"lihat, lihat ini yank" aku sambil menunjukan bunga mawar dan surat itu padanya.
"dari siapa sih emang?" tanya pacarku heran.
"aku engga tau sayang, aku ga tau" jawab ku panik..
"udah cari tau?" tanya pacarku .
"cari kemana? Gimana caranya coba?" tanya ku.
Aku berfikir sejenak siapa yang dekat denganku, dani? Engga lah ,orang dia sahabatku.
Siapa?
Ini teka-teki untukku..

"kenapa lu bel?" tnya dani padaku.
"guu..guee gpp kok" jawabku gugup.
"ga kaya biasanya lu,kenapa? Ceritalah" jawab dani membujukku untuk cerita.
"lu suka sama gue?" tanya ku.
"Hahhaa, ga mungkin lah, gua ama lu kan sahabatan bel" ujar dani.
"Oke,bukan dani" gumam ku dalam hati.

Aku merasa bingung, siapa sebenarnya dia?
Memberi aku serangkaian bunga dan surat, dan setiap haripun tak luput dengan sebatang coklat.
Ohmygood, wajah pucatku masih memikirkan hal itu.

Tepat hari jadianku yang ke 2tahun, pacarku mengajakku bertemu ditaman kota.
"hpy anniv dear to 2years" ucapan manis yang ia berikan padaku sambil mengecup keningku.
"hpy anniv too dear, i love youu" jawab ku .
"hem,gimana?" tanya pacarku.
"apanya?" jawabkuu heran.
"gimana bunga ,surat , coklat yang kamu terima setiap hari sayang?" tanya pacarku dengan wajah tersenyum padaku.
"apa? Jadi?" jawab ku menahan kesal.
"suka kan? Kamu tau ga fans kamu selama ini siapa?" tanya pacarku sambil meledekku.
"SIAPA??" tanyaku.
"akulah sayang, hpy anniv sayang, itu kejutan buat kamu biar kamu ga lupain hari jadi kita ke 2tahun sayang,hehehe" ujar pacarku sambil mengelus-ngelus kepalaku.
"ah sayang mah gtu" jawabku tersipu malu sambil memeluknya.
Ternyata orang yang selama ini menjadi fansku adalah pacarku sendiri.
Ini adalah kado terindah dan ga akan pernah aku lupain.
Hapy anniv to 4 years dear
:*

Cerpen 4: Jodohku yaa pacarku..

Pagi hari aku bersiap-siap untuk berangkat kesekolah.
Pagi itu gerimis, aku pun berjalan sambil memayungiku.
Jalanan yang penuh dengan genangan air, kaki kotor terkena cipratan air dan "Bluuuurr" sebuah mobil berlaju kencang disampingku dan menyipratkan air genangan ke arahku.
"Heeh,turun lu" ujarku sambil mengetuk-ngetuk kaca mobil itu.
Dibukalah pintu mobil dan turun seorang cowok tampan yang sangat stylis.
"Heh,liat baju gue basah semua gara-gara lu" aku pun berkata kasar pada cowok itu.
"oke,i'm sori" ujar cowok tampan itu.
"gamau tau pokoknya diganti,TITIK" ujarku dengan nada kesal.
"wani piro?" jawab cowok itu.
"300.000" jawabku.
"what?? More expensive" ujar cowok itu tercengang.
"terserah lu, atau lu bakal nyari mati" ujarku memberikan ancaman padanya.
"oke,nih gua ganti" ucap cowok itu sembari memberi uang padaku.

Ohiya, perkenalkan namaku MARSHA ANINDITA. Aku duduk dibangku 3 SMA jurusan IPA.
>> aku lanjut yaa.
Aku pun berjalan cepat untuk sampai sekolah tepat waktu.
"lu kenapa sha?" tanya teman-temanku sambil meledekku.
"ada cowok baru bisa naik mobil" jawabku sinis.
"siapa?" tanya mereka lagi.
"ga tau ah,males gila bahasnya" ujarku.
"Anak-anak sekalian hari ini kalian akan punya 1 teman baru lagi pindahan dari australia" ujar walikelas kami.
Anak baru itu pun masuk ke kelas dan ternyata??
"Haaaah, DIA???" wajahku tercengang.
"namaku ADITYA SETIA RAMADAHAN, aku pindahan dari ausi. Ayahku sekarang bekerja dijakarta, jadi aku harus pindah sekolah" perkenalannya dalam kelas.
"sha, adit duduk sama kamu yaaa?" ujar walikelas ku.
"apa bu? Ga salah? Kan aku duduk ama icaa bu" ujarku.
"udah gpp, dia biar duduk sama tari" ucap walikelasku.
Oh tidak, cowok baru itu.....??
Tanda tanya besar dan aku pun tercengang.
"kamu kan yang tadi pagi minta uang 300rb sama aku kan?" tanya cowok itu.
"udah dong ga usah dibahas" ujarku.
"salam kenal yaa" ujar cowok itu.

Mimpi apa aku duduk sebangku dengan cowok sombong semacam adit??
Dia memang sombong, memamerkan kekayaannya, tapi dia juga baik..
Dia pun sering menawarkan aku berangkat dan pulang sekolah bareng sama dia.
Dan 1 lagi, ternyata rumah dia pun bersebelahan dengan rumahku.
OH TIDAAAK!!!
Awalnya yang tidak enak, kini pun aku dekat dengan adit.
Aku sering jalan berdua dan menghabiskan waktu berdua dan akhirnyaaaaaaaa?

"gua mau ngomong sama lu" ujar adit sambil memegang tanganku.
"ngmg apa dit?" ujarku.
"tapi ikut aku dulu ke atas bukit yaa" ajak adit.
"baiklah" ujarku.
"pejamkan mata kamu deh" bujuk adit.
"buat apa?" ujarku.
"udah pejemin aja" ucap adit lembut.
"udah nih" ujarku.
"kamu tau ga sha? Aku selama ini nyaman dekat sama kamu, aku senang banget kenal sama kamu, aku suka sha ama kamu" ujar adit sambil memegang tanganku.
"what??" gumam hatiku yang tiba-tiba kaget mendengar adit bicara seperti itu.
"lu ga suka yaa sama gue?" tanya adit.
"tapi ada syarat" ujarku pada adit.
"apa?" tanya adit.
"lu ga boleh sombong, dan lu harus naik sepeda ke sekolah,bukan mobil" ujarku.
"baiklah" ujar adit.

Sekarang pun adit menjemputku dengan sepedanya, bukan mobilnya lagi.
Dia memang menunjukan kalau ia suka padaku.
Aku memang suka dengannya, tapi karena ia baik dan tampan.
Entahlah aku harus jawab apa pertanyaannya.
Satu bulan berlalu, tiba-tiba adit menculikku disaat aku sedang tertidur. Ia membawaku pergi ke atas bukit.
"apa-apaan sih dit?" tanyaku kesal.
"aku mau tau jawaban kamu apa?" ujar adit.
"pertanyaan yang mana?" tanyaku bingung.
"kamu mau jadi pacarku?" tanya adit.
"hemmm"
"kenapa?" tanya adit.
"kamu izin sama mama aku yaaa" ujarku.
"oke"

adit menarik tangan ku dan berlari menuju rumahku.
Ia memang nekat untuk menemui mama ku.
"tanteeee" teriak adit.
"kenapa sih dit?" ujar mama ku.
"tante, boleh yaa adit pacaran sama raisha?" ujar adit.
"bolehlah" ujar mama.
"ma,??" ujarku bingung.
"kenapa sha?" tanya mama.
"tuh kan udah diizinin" ujar adit.
"ma, bukannya mama jodohin aku sama anaknya temen papa?" tanyaku.
"sha,kamu tau ga anaknya om andi siapa?" tanya mama padaku.
"gatau ma" jawabku singkat.
"yaaa Aditya Putra Ramadhan sha" ujar mama menjelaskan.
"apaaaaaaa?"
"jadi kamu mau kan?" bujuk adit.
"maa..maaauu dit" jawabku.
Adit pun mencium keningku dan berkata "I LOVE YOU MARSHA"
Ohmygood, ternyata dia jodohku dan kini aku berpacaran dengan adit.
Hubunganku dengan adit pun sangat romantis, harmonis.


Cerpen 3: Cinta Dadakan Oh...Ooh...Oooh



“Eh sob, kalian besok ada acara nggak?. Kita jalan yuk.  Lagian besok kan libur. Nggak seru aja kalau tetep stay in room” tanya Anya sambil mengunyah bakos nya.
“Besok ya?. Gue nggak bisa” Sahut Anti.
“Kenapa?”.
“He he. Rian Besok pulang ke Indonesia. Kebetulan kuliahnya kan libur “ Balas Anti malu – malu.
“Cie yang lagi kangen – kangenan…” ledek anggun.
“Terus loe gimana?” TAnya Anya pada Anggun.
“Eh gue? Sory an, Gue juga nggak bisa. Gue janji mau nemenin Alan ziarah”.
“Jiah. Elo. Liburan kok malah ziarah kubur. Ngedate model apa an tuh?” .
“Ye…. Gue kan baru resmi jadi pacarnya Alan. Lagian kita mau ziarah ke kuburan sahabatnya kok”
“Terus nda, loe nggak bisa juga?” Kali ini Anya melemparkan tatapan ke arah nanda.
“Hi “ Nanda hAnya mengajungkan ke dua jari telunjuk dan jari tengAnya membentuk huruf ‘V’.
“Hufh…. Nggak seru banget si kalian”.
“MakAnya loe cari pacar donk” kata Anti.
“Nyari di mana?. Dikolong rumah. Rumah gue aja nggak ada kolong nya”.
“Ya udah mending ikut hake me out aja”.
Beletak.
Sebuah jitakan mendarat mulus di kepala Angun.
“Kalau nggak loe jalan sama sepupu gue aja. NamAnya Rian. Tenang, orang nya keren kok. Baik, Cakep lagi . Gue jamin nggak malu – maluin kalau di bawa kondangan (???)“ Tambah Anti kemudian.
“Sialan loe. Mau jadi mak Comblang?”.
“Ye…. Dari pada loe ngejomblo terus. Kan lumayan” balas Anti cuek.
“Ogah. Ma kasih aja deh. Gue masih bisa cari sendiri”  Anya sewot.
Anti hAnya angkat bahu mendengarnya.
“Hufh…. Apes banget si nasib gue. Kenapa si harus gue aja yang jomblo. Nyebelin “ Gerut Anya sambil terus berjalan tanpa tujuan.

Karena sekarang kebetulan hari libur Anya tetap memutuskan untuk jalan – jalan.  Yah walaupun sendirian sih. Tapi dari pada sumpek di rumah. Eh ternyata walaupun jalan – jalan tetap saja ia bête. Secara apa serunya coba jalan – jalan sendirian?. Menyedihkan….

Sambil terus melangkah tanpa sengaja kakinya bertemu kaleng minuman yang tergeletak sembarangan. Dan berhubung suasana hati nya sedang tidak bersahabat dengan tanpa rasa bersalah sedikitpun di tendang nya kaleng tersebut.
Waw. Tendangan yang bagus mirip tending Anya gon zales. Tuh kaleng melayang tinggi sebelum mendarat dan menimbulkan bunyi.
“Aduh”.
Tunggu dulu. Sejak kapan kaleng jatuh bunyinya aduh. Bukannya harus nya kenontrang (???).
Refleks Anya mengangkat wajahnya. Oo….
Kulit putih. Wajah di atas rata –rata alias keren. Jenis kelamin cowok. Tangan kiri mengusap – usapa kepala sementara tangan kanan memegang kaleng. Dan tanpa perlu jadi orang jenius apa lagi mengerti dunia per’blog’ an (???) Anya langsung bisa menyimpulkan kalau doi adalah korban ke zoliman ‘kaleng’.

“waduh. Kena kepala anak orang lagi. Jangan jangan jadi kaya 100 day with mr. Arogan lagi” Batin Anya dalam hati.

“Loe yang lempar kaleng ini?” TAnya tu cowok.
“Nggak kok. Gue nggak pernah lempar kaleng” Balas Anya cepat.
Untuk sejenak sosok di hadapAnya memperhatikan sekeliling yang kebetulan sepi sebelum kembali menatap Anya di hadapannya.

“Disini nggak ada orang kecuali loe sama gue. Dan nggak mungkin juga kaleng ini jatuh dari langit. So, bagaimana ceritAnya kaleng ini bisa menarat di kepala gue kalau bukan di lempar” TAnya nya sinis.

“O…  Tu kaleng memang nggak gue lempar. Tapi tadi gue tendang “ Balas Anya dengan polosnya. Tapi beberapa saat kemudian tangan Anya langsung menutup mulutnya yang asal nyeplos. Dan Anya hAnya mampu melemparkan senyuman tiga jari saat melihat tatapan tajam terhunjam padAnya.

“Sory. Gue nggak sengaja” Kata Anya takut – takut. “Loe nggak niat jadi ini gue pembantu loe kayak mr.Arogan kan? “ TAnya Anya lagi.  Kali ini tatapan  sinis yang ia dapatkan.

“Nggak. Gue nggak tertarik jadiin loe pembantu gue”.
Hufh. Sukurlah. Anya menarik napas lega mendegarnya. Lagi pula ia sanksi drama bisa jadi nyata.
“Mulai detik ini loe jadi pacar gue”.
“What!!!”.
Tidak sampai lima menit mengenalnya Anya sudah dapat menarik kesimpulan kalau cowok di hadapannya GILA!!!.

Entah karena cowok itu terlalu tampan, ia yang kelamanan menjomblo atau memang Anya  nya lebih Gila. Yang jelas saat ini keduAnya sedang berjalan beriringan layaknya sepasang kekasih.

“Abis dari taman hiburan ini kita makan. Baru nanti kita nonton. Gimana?”.
“Oke” Sahut Anya tanpa pikir panjang. Lagian ternyata seru juga. Mana Gratis lagi. Di ulang GRATIS. Kan jadi ijo matAnya. Ha ha ha.

Akhirnya seharian dari pagi sampe sore Anya mengahabiskan waktu untuk ‘kencan’. Benerkan?. Kalau ada cowok  sama  cewek jalan bareng, seneng – seneng, Terus  setatus nya pacar lagi. Yah walaupun jadi – jadian si. Tapi tetap masuk kategori kencan kan?. Kalau salah silahkan cari kosa kata yang bener.

“Hem, ternyata jalan bareng sama loe seru juga. Yah lumayan lah”.
“Gue setuju. Jalan sama loe menurut gue juga asik. Hem, tapi gue heran. Kayaknya persiapan loe udah mateng banget. Loe memang rencana mo kencan sama gue ya?” TAnya Anya narsis.
“Ya nggak lah. Tadinya gue mo ngajak pacar gue sebelum sejak tadi pagi bersetatus mantan”.
“Oh ya?. Kenapa?”.
“Karena gue udah putus” balas nya santai plus cuek.
“O…” Anya hAnya ber’oh ‘ ria.
“Eh loe haus nggak?. Loe tunggu di sini aja ya. Gue beli minuman bentar. Inget jangan kemana – mana?”
Tanpa menunggu jawaban Anya telah di tinggal sendirian. Sambil menunggu Anya melihat – lihat ke sekeliling. Tiba – tiba perutnya terasa mules. Tanpa mempertimbangkan untung dan rugi (???) ia segera mencari toilet.
Setelah hajatnya selesai, Anya kembali stay ke tempat semula. Lima belas menit telah berlalu tapi yang di tunggu masih belum menapakan batang hidungnya. Anya sudah menyimpulkan kalau sepuluh menit lagi tu orang nggak muncul ia tinggal pulang.
****
“Hei loe kenapa?” TAnya Anggun saat melihat Anya hAnya mengaduk – aduk minumAnya.
“Ia kayak orang lagi patah hati aja” sambung geresia lagi.
“Emang”.
Jawaban singkat Anya cukup untuk membuat Anggun, nanda dan Anti shok.
“What?.  patah hati?”.
“Emang loe kapan jatuh cintAnya?. Terus sama siapa?” tambah nanda.
“Nah justru itu. Gue nggak tau jatuh cinta tanpa tau sama siapa. Gue kencan tanpa tau namAnya. dan sekarang gue  patah hati karena nggak tau wujud dan keberadaannya?”.
Sejenak nanda saling berpandangan. Tangan kanannya terulur menyentuh kening Anya. Tapi perasaan normal – normal aja. Jangan – jangan…..
“Jangan pikir gue gila. Gue masih waras” Kata Anya cepat sebelum teman – temAnya sempat berpikir aneh.
“Ye… kali aja. Abis loe kayak orang nggak beres gitu. Nggak jelas banget. kita kan jadi khawatir”.
“Ia sebenernya ada apa si. Loe kan bisa cerita”.
 “Huwakakakaka…..”.
Itulah reaksi pertama yang Anya dapatkan saat Ia menamatkan cerita ‘kisah cinta’nya. Kalau ditAnya bagaimana pendapAnya. SUMPAH, tanpa perlu jadi orang kaya ia nyesal menceritakan.
“Ketawa aja terus” Anya sewot.
“Oke sory sory sory suju mode on. Abis cerita loe lucu banget. Masa loe udah seharian kencan, loe nggak nAnya namAnya”.
“Yah, gue kan nggak kepikiran kesana. Lagian kalian kan tau otak gue pas – pasaan. Jadi kepikirnya fave fun aja”.
“Ye kalau itu si bukan pas – pasan. Tapi jelas kurang” kata Anti meledek.
“Ledek aja terus”.
“Santai. Lagian kalau jodoh nggak kemana kok” Anggun menegahi.
“Ya udah  mending ke rencana awal aja. Loe sama sepupu gue aja. Barusan gue sms dia. Kebetulan dia ada ni mall ini juga. Tunggu bentar lagi juga pasti sampe kesini” .
“What?!. Maksut loe ti?” TAnya Anya bingung.
“Nah itu dia udah datang” Tanpa menjawab telunjuk Anti mengarah pada seorang cowok yang berjalan kearah mereka. Anggun dan nanda hAnya diam sambil mati – matian menahan diri untuk tertawa melihat tatapan shockAnya.
“Nah, Rian. Kenalin ini temen – temen gue. Ini Nanda, Anggun dan Anya”.
Setelah masing – masing bersalaman sambil menyebutkan nama  masing – masing. Tapi tatapan Anya tetap terhujam pada Anti yang tanpa berpura – pura stay cool walau dalam hati mengkeret juga. Secara tatapan Anya sudah persis kayak mau makan orang.
“Ehm. Oh ya ian, Loe datang kesini sendirian “ TAnya Anti basa – basi.
“Nggak kok. Gue sama temen gue Aldy. Dia tadi ketoilet bentar. Nah itu dia datang”.
Beberapa pasang mata mengikuti arah telunjuk Rian kecuali Anya yang lebih memilih memberikan dath Glare pada Anti. Dalam hati ia benar-benar berniat untuk menjadikan makhluk satu itu daging cincang. *@sadis mode on*.
“Oh ya, Aldy. Kenalin ini sepupu gue namAnya Anti. Sama teman – temannya” Kata Rian.
Dan acara salam – salaman tanpa lebaran untuk kedua kalinya terjadi. Masing – masing berjabat tangan sambil menyebutkan namAnya hingga sampai pada giliran Anya.
“Nah kalau yang ini namAnya Anya. Dia ini saha…”.
“Oh jadi nama loe Anya. Kalau gitu biar gue yang ngenalin ke elo. Dia itu pacar gue” Sahut Aldy di luar dugaan.
Untuk sejenak semuAnya shok. Bingung plus kaget. Sementara Anya hAnya mampu bergumam.
“Jadi cowok GILA ini namanya ALDY!!! Ah ternyata emang bener. Kalau jodoh tak kan kemana”…..

Cerpen 2: Dan Ternyata Cinta


Ivan dan Dina sedang duduk bersama di taman kampus tanpa melakukan apapun, hanya memandang langit sementara sahabat-sahabat mereka sedang asik
bercanda ria dengan kekasih mereka masing-masing.

Dina: “Duh bosen banget. Aku harap aku juga punya pacar yang bisa berbagi waktu denganku.”
Ivan: “Kayaknya cuma tinggal kita berdua deh yang jomblo. cuma kita berdua saja yang tidak punya pasangan sekarang.” (keduanya mengeluh dan berdiam beberapa saat)
Dina: “Kayaknya aku ada ide bagus deh. kita adakan permainan yuk?”
Ivan: “Eh? permainan apaan?”
Dina: ” Eng. .. gampang sih permainannya. Kamu jadi pacarku dan aku jadi pacarmu tapi hanya untuk 100 hari saja. gimana menurutmu?”
Ivan: “Baiklah…. lagian aku juga gada rencana apa-apa untuk beberapa bulan ke depan.”
Dina: “Kok kayaknya kamu gak terlalu niat ya… semangat dong! hari ini akan jadi hari pertama kita kencan. Mau jalan-jalan kemana nih?”
Ivan: “Gimana kalo kita nonton saja? Kalo gak salah film The Troy lagi maen deh. katanya film itu bagus”
Dina: “OK dech…. Yuk kita pergi sekarang. tar pulang nonton kita ke
karaoke ya… ajak aja adik kamu sama pacarnya biar seru.”
Ivan : “Boleh juga…” (mereka pun pergi nonton, berkaraoke dan Ivan mengantarkan Dina pulang malam harinya)

Hari ke 2:
Ivan dan Dina menghabiskan waktu untuk ngobrol dan bercanda di kafe,
suasana kafe yang remang-remang dan alunan musik yang syahdu membawa hati
mereka pada situasi yang romantis. Sebelum pulang Ivan membeli sebuah
kalung perak berliontin bintang untuk Dina.
Hari ke 3:
Mereka pergi ke pusat perbelanjaan untuk mencari kado untuk seorang sahabat Ivan. Setelah lelah berkeliling pusat perbelanjaan, mereka memutuskan membeli sebuah miniatur mobil mini. Setelah itu mereka beristirahat duduk di
foodcourt, makan satu potong kue dan satu gelas jus berdua dan mulai
berpegangan tangan untuk pertama kalinya.
Hari ke 7:
Bermain bowling dengan teman-teman Ivan. Tangan Dina terasa sakit karena tidak pernah bermain bowling sebelumnya. Ivan memijit-mijit tangan Dina
dengan lembut.
Hari ke 25:
Ivan mengajak Dina makan malam di Ancol Bay . Bulan sudah menampakan diri, langit yang cerah menghamparkan ribuan bintang dalam pelukannya. Mereka duduk menunggu makanan, sambil menikmati suara desir angin berpadu dengan suara gelombang bergulung di pantai. Sekali lagi Dina memandang langit, dan melihat bintang jatuh. Dia mengucapkan suatu permintaan dalam hatinya.
Hari ke 41:
Ivan berulang tahun. Dina membuatkan kue ulang tahun untuk Ivan. Bukan kue buatannya yang pertama, tapi kasih sayang yang mulai timbul dalam
hatinya membuat kue buatannya itu menjadi yang terbaik. Ivan terharu
menerima kue itu, dan dia mengucapkan suatu harapan saat meniup lilin ulang
tahunnya.
Hari ke 67:
Menghabiskan waktu di Dufan.. Naik halilintar, makan es krim bersama,dan mengunjungi stand permainan. Ivan menghadiahkan sebuah boneka teddy bear untuk Dina, dan Dina membelikan sebuah pulpen untuk Ivan.
Hari ke 72:
Pergi Ke PRJ. Melihat meriahnya pameran lampion dari negeri China .. Dina penasaran untuk mengunjungi salah satu tenda peramal. Sang peramal hanya
mengatakan “Hargai waktumu bersamanya mulai sekarang”, kemudian peramal itu tersenyum manis.
Hari ke 84:
Ivan mengusulkan agar mereka refreshing ke pantai. Pantai Anyer sangat sepi karena bukan waktunya liburan bagi orang lain. Mereka melepaskan sandal dan berjalan sepanjang pantai sambil berpegangan tangan, merasakan lembutnya
pasir dan dinginnya air laut menghempas kaki mereka. Matahari terbenam, dan
mereka berpelukan seakan tidak ingin berpisah lagi.
Hari ke 99:
Ivan memutuskan agar mereka menjalani hari ini dengan santai dan sederhana. Mereka berkeliling kota dan akhirnya duduk di sebuah taman kota .
15:25 pm
Dina: “Aku haus.. Istirahat dulu yuk sebentar.”
Ivan: “Tunggu disini, aku beli minuman dulu.. Aku mau teh botol saja.
Kamu mau minum apa?”
Dina: “Aku saja yang beli. kamu kan capek sudah menyetir keliling  kota hari ini. Sebentar ya” Ivan mengangguk. kakinya memang pegal sekali karena dimana-mana Jakarta selalu macet.
15:35 pm
Ivan sudah menunggu selama 10 menit and Dina belum kembali juga.
Tiba-tiba seseorang yang tak dikenal berlari menghampirinya dengan wajah
panik.
Ivan : ” Ada apa pak?”
Orang asing: ” Ada seorang perempuan ditabrak mobil. Kayaknya perempuan itu adalah temanmu”
Ivan segera berlari bersama dengan orang asing itu. Disana, di atas aspal yang panas terjemur terik matahari siang, tergeletak tubuh Dina bersimbah darah, masih memegang botol minumannya. Ivan segera melarikan mobilnya membawa Dina ke rumah sakit terdekat. Ivan duduk diluar ruang gawat darurat selama 8 jam 10 menit. Seorang dokter keluar dengan wajah penuh penyesalan.
23:55 pm
Dokter: “Maaf, tapi kami sudah mencoba melakukan yang terbaik. Dia masih bernafas sekarang tapi keadaannya sangat kritis.  Semoga pasien bisa melewati masa kritisnya. Kami menemukan surat ini dalam kantung bajunya.”
Dokter memberikan surat yang terkena percikan darah kepada Ivan dan dia
segera masuk ke dalam kamar rawat untuk melihat Dina. Wajahnya pucat tetapi terlihat damai. Ivan duduk disamping pembaringan Dina dan menggenggam tangan Dina dengan erat.

Untuk pertama kali dalam hidupnya Ivan merasakan torehan luka yang sangat dalam di hatinya. Butiran air mata mengalir dari kedua belah matanya. Kemudian dia mulai membaca surat yang telah ditulis Dina untuknya.
******
Dear Ivan…
ke 100 hari kita sudah hampir berakhir.
Aku menikmati hari-hari yang kulalui bersamamu.
Walaupun kadang-kadang kamu jutek dan tidak bisa ditebak, tapi semua hal ini telah membawa kebahagiaan dalam hidupku.
Aku sudah menyadari bahwa kau adalah pria yang berharga dalam hidupku.
Aku menyesal tidak pernah berusaha untuk mengenalmu lebih dalam lagi
sebelumnya. Sekarang aku tidak meminta apa-apa, hanya berharap kita bisa memperpanjang hari-hari kebersamaan kita. Sama seperti yang kuucapkan pada bintang jatuh malam itu di pantai.
Aku ingin kau menjadi cinta sejati dalam hidupku. Aku ingin menjadi
kekasihmu selamanya dan berharap kau juga bisa berada disisiku seumur
hidupku. Ivan, aku sangat sayang padamu.
23:59
Ivan: “Dina, apakah kau tahu harapan apa yang kuucapkan dalam hati saat
meniup lilin ulang tahunku? Aku pun berdoa agar Tuhan mengijinkan kita bersama-sama selamanya…
Dina, bukalah matamu, aku mohon!!. Hari yang kita lalui baru berjumlah 99 hari! Kamu harus bangun dan kita akan melewati puluhan ribu hari bersama-sama! Aku juga sayang padamu, Dina. Jangan tinggalkan aku, jangan biarkan aku kesepian! Dina, Aku sayang kamu…!”. Ucap Ivan sambil tertunduk dan menangis memegang erat tangan kekasihnya.
Jam dinding berdentang 12 kali…. Tangan Dina tiba2 bergerak sedikit.
dan mengusap kepala Ivan dengan lembut. Mulut mungilnya pun sempat mengeluarkan kata2 meskipun agak pelan dan  terbata2, tapi itu cukup membuat pria disampingnya terkejut dan tersenyum bahagia. Ternyata Dina telah berhasil melewati masa kritisnya. Tanpa pikir panjang lagi Ivan langsung memeluk tubuh mungil yang terkulai lemah itu dengan penuh cinta, dan membisikan sebuah kalimat “terima kasih kau telah bersedia membuka matamu kembali”. Dina yang mendengar ucapan Ivan pun tersenyum seraya berkata “semua aku lakukan karena aku masih ingin melihatmu dan melewati puluhan ribu hari bersamamu”.
Hari itu adalah hari ke 100…kondisi Dina pun berangsur membaik. Kini mereka bisa kembali melewati hari-hari bersama dengan penuh cinta sebagai sepasang kekasih tanpa ada batas waktu.
Gimana Guys, apakah kalian suka??? Kuharap begitu JJ

*Dear Friends*
Oia, saat gue menulis cerita ini, gue jadi keingetan sesuatu. Menurut gue, ada baiknya kita mengatakan perasaanmu pada orang yang kau sayangi sebelum terlambat. Kau tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi besok.
Kau tidak akan pernah tahu siapa yang akan meninggalkanmu dan tidak akan
pernah kembali lagi. Selain itu, masih banyak hal yang harus kalian tahu, misalnya saja
·      kalau orang yang kelihatan begitu tegar hatinya, adalah orang yang sangat lemah dan butuh pertolongan?
·      kalau orang yang menghabiskan waktunya untuk melindungi orang lain adalah justru orang yang sangat butuh seseorang untuk melindunginya?
·      ada tiga hal yang paling sulit untuk diungkapkan adalah : Aku cinta kamu, maaf dan tolong aku
·      kalau anda menolong seseorang, pertolongan tersebut dikembalikan dua kali lipat?
·      bahwa lebih mudah mengatakan perasaan anda dalam tulisan dibandingkan mengatakan kepada seseorang secara langsung? Tapi tahukah anda bahwa hal tsb akan lebih bernilai saat anda mengatakannya dihadapan orang tsb?
·      kalau anda memohon sesuatu dengan keyakinan, keinginan anda tsb pasti dikabulkan?
·      bahwa anda bisa mewujudkan impian anda, spt jatuh cinta, menjadi kaya, selalu sehat, jika anda memintanya dengan keyakinan, dan jika anda benar2 tahu, anda akan terkejut dengan apa yang bisa anda lakukan.