“ Ehm… kenapa sich hari – hariku selalu sepi ?”, gumam Lili dalam hati.
Tuhan… tolong beri Lili cinta…..
Hidupnya terasa begitu hening bagai angin malam yang berhenbus tenang… itulah kehidupan Lili…, dia menginginkan kehadiran seseorang yang dapat menemaninya dalam suka dan duka,walau mulutnya masih terkunci rapat, belum bisa mengatakan sesuatu tentang keinginan itu, tapi kali ini dia bertekat. Memang usianya masih terlalu jauh untuk bisa mendapatkan cinta sejati , tapi… baiklah … biarkan dia belajar mencintai seseorang, biarkan jiwa remajanya menari – nari indah bersama angan – angan yang ingin diraihnya, setiap manusia punya mimpi, begitu juga dengan Lili, ia punya cita – cita mulia, ia ingin orang yang dia sayang selalu bahagia, walau kadang membuatnya sakit. Dan di cerita ini, dia akan membuktikan , bahwa dia mampu menggapai angannya, menepati janji – janjinya…
Cerita ini dimulai dari seorang gadis berusia 14 tahun, yang beranjak remaja, namanya Lili. Ehm, namanya memang manis, semanis dirinya. Lili seorang gadis yang suka melamun, bergumam dalam hati apa yang sedang dipikirkannya. Lili tak pernah menyadari bahwa dia sangat manis, tapi entah kenapa tak ada cowok yang meliriknya, padahal ia gadis yang baik dan ramah. sehingga dia selalu tak pernah percayadiri dengan apa yang ada di dirinya. dia masih kelas 2 SMP, bersekolah di salah satu SMP favorit di kota Stoone. Yach… SMP 2 STOONE. Di sekolah, Lili termasuk gadis yang pandai, ramah, senang menolong. Lili mempunyai banyak teman, tapi ada 5 sahabat terbaiknya di sekolah, mereka adalah Heni, Elin, Mega, Tuti, dan Raida . Mereka memang baru kenal saat kelas 1 SMP, tapi persahabatan yang mereka bina, terjalin dengan baik. Setiap hari mereka selalu pergi ke kantin bersama. Ehm, memang jika melihat mereka sangat akrab, kadang- kadang menjadi iri. Lili melihat teman- teman sebayaNya, rata – rata telah memiliki pacar, atau … minimal seorang gebetan.
“ ehm… enak kali ya punya pacar, ada yang nemenin, selalu ada yang perhatian ama aku.. duch.. pasti seru, tapi… kapan aku bias dapet pacar ? kayanya gak ada cowok yang suka ama aku..” itulah keinginan Lili, ia ingin punya pacar, di antara sahabat – sahabatnya, hanya Lili, Elin, dan Heni yang belum punya pacar. Sebenarnya ia sudah lama ingin punya pacar, tapi baru kali ini dia serius, karena, dulu ia hanya memendam keinginannya dalam hati. Nah… di sinilah cerita akan dimulai, cerita tentang usaha Lili untuk mencari pacar.
At 06.10……
Lili terbagun dengan muka pucat karena semalam ia begadang memikirkan tentang pacaran.
“ hah!!! Jam 6 !!!… duh… bias telat ke sekolah, ma, mama … mama kok gak bangunin aku jam 5 sich ! ” teriak Lili dari kamar kepada mamanya dengan suara keras, rasa – rasanya dia sangat sebel.
“ ih.. salah sendiri ! kok jadi mama yang di salahin, kamu kan udah gede, masa mama terus yang bangunin, sekali – sekali bangun sendiri dong ! ” saut mamanya di meja makan .
Setelah Lili telah berpakaian , ia langsung pergi sarapan.
Di meja makan ia berbincag dengan mamanya.
“ maaf ya ma, ini memang salahku, lain kali aku janji , aku bias bangun sendiri. ”
“ iya, mama maafin kok.. gitu dong, anak gadis bangunnya jangan siang – siang, ntar gak laku , gak ada yang mau jadi pacar kamu ”
Ah.. mama malah bilang kaya gitu, ntar kalau gak laku beneran gimana ? mama juga kan yang susah , punya anak perawan tua, hehehe… ”
“ tadi malem kamu begadang ya ? ” Tanya mama Lili, mengalihkan pembicaraan.
Dengan sedikit gugup, dan menelan ludah, Lili menjawab.
“ gak kok , eh udah jam setengah tujuh, ma.. Lili berangkat dulu ya…” sambil mencium tangan mamanya.
Dia berangkat naik mobil, karena Lili berasal dari keluarga mampu, bahkan bisa di sebut kaya.
Di sekolah…
Ehm.. hari ini aku berniat untuk mencari cowok… hahaha… gumamnya dalam hati sambil tersenyum kecil.
Di sekolah, seperti biasa , Lili bertemu dengan sahabat – sahabatnya, “ alluuww teman – teman, sahabat – sahabatku tersayang…” sapa Lili dengan senyum lebar.
Mega langsung menyambar pembicaraan seperti petir, “ la, ada angina apa ni.. tiba – tiba kamu jadi senyum – senyum kagak jelas kaya gitu ”
Rahasia ! eh, hari ini kan sabtu, saatnya kita main jujur- jujuran, iya kan ? nah, aku janji deh, ntar aku certain masalah terbaruku.”
“ Okelah kalau begitu.” Sahut sahabat – sahabatnya secara hamper bersamaan.
Tett….tett…tett, bel berbunyi 3 kali tanda masuk. Mereka pun masuk kelas mereka masing – masing, karena kelas mereka berbeda. Tapi Elin dan Lili berada dalam kelas yang sama.
Diam – diam Lili mulai melirik cowok – cowok yang ada di kelasnya, dan sebenarnya dia menyimpan rasa pada cowok sekelasnya bernama adit, adit cowok yang ganteng, tinggi, badannya sispect abiz, siapa yang gak kepincut ama adit, tapi … satu kekurangan adit , dia cuek banget.
Jam pelajaran berakhir, waktunya pulang . eits…. Tunggu dulu, Lili dan kawan- kawanya tak langsung pulang, kebiasaan mereka setiap hari sabtu , mereka selalu berkumpul di rumah Tuti untuk jujur – jujuran . memang kebiasaan yang lucu, tapi.. itulah jiwa muda mereka.
Sesampai di rumah Tuti, mereka langsung menuju kamar Tuti di lantai dua, mama Tuti pun telah akrab dengan mereka semua.
Woy… siapa dulu yang jujur?” Tanya mega membuka pembicaraan. Mega memang gadis yang selalu berkata dengan nada kasar, tapi sebenarnya dia baik, di sekolah , mega dikenal sebagai cewek berjilbab yang termasuk criteria cowok , atau cewek idola, matanya sangat indah, jadi … siapa yang tidak tertarik dengan mata indahnya. Tapi sayangnya dia playgirl, tapi akhir- akhirnya dia selalu merasa kapok.kali ini dia masih berpacaran dengan Fajar , yang sebentar lagi akan study ke Eropa, fajar juga cowok popular di sekolahnya, dia seorang pembalap.
Ah, kalian ni.. ntar ja jujurnya, sekarang kita ngobrol – ngobrol dulu..” jawab Tuti, Tuti gadis yang kalem, dari keluarga terpandang, cantiknya tidak dapat di ragukan lagi, jadi memang banyak cowok yang naksir ama dia, tapi dia setia ama cowoknya “Richi”. Dia yang tertua di antara sahabatnya.
“ iya nih… mega buru – buru amat,” saut Heni, Heni juga dari keluarga kaya, pipinya gembul, kulitnya kecoklatan, tapi dia manis. Nah… yang satu ini baik, tapi sayangnya dia masih jomblo seperti Elin dan Lili.
“Emangnya mau ngobrol apa?bingung juga kan?!” Raida menambahi, Raida dari keluarga mampu, Heni punya badan yang terawatt, tinggi dan cantik seperti model, dia baru saja jadian dengan kakak kelasnya, “okta” . Raida sangat pandai berbicara, bahkan kadang – kadang cerewet, tapi dia selalu membantu temannya yang sedang susah.
“ udah… kok jadi cerewet semua” kata Elin sambil cemberut, Elin memakai jilbab, sama seperti mega. Elin gadis yang penurut pada orangtuanya, putih, sedikit gemuk, dan polos. Dia yang paling muda di antara yang lain. Jadi, wajar kalau dia agak sedikit manja. Elin jugha jomblo. Dia mengaku belum mau pacaran.
Walaupun karakter mereka berbeda, tapi mereka dapat bersahabat dengan baik, karena sebenarnya, mereka saling mengeti satu sama lain.
“Wel..well…well… ribut melulu” Lili memecah pembicaraan. Dia berbicara pada Elin , karena yang lain sedang mengambil makanan di dapur. Walaupun Lili belum punya pacar, dia yang selalu mengerti, sekaligus yang dapat memecahkan masalah percintaan teman-temannya, tapi herannya … dia tak bisa menyelesaikan masalahnya percintaannya sendiri.
“Ya udah, sekarang aja mulainya, aku yang mulai, sebenarnya aku mau jujur ama kamu, aku lagi suka ama adit,tapi….sebenarnya aku juga yakin kalo adit gak akan pernah punya rasa yang sama kaya aku, semakin lama , aku semakin menginginkan dia….bantuin aku dong, kamu kan deket ama dia, comblangin aku ama dia dong…please… msa kamu pingin sahabatmu kagak punya pacar selama – lamanya?”
“ ok..! tapi klo berhasil, jangan lupa ngasih Pajak Jadian” canda Elin
“ iya deh…deal?”
“ deal!!!”
Sahabat – sahabatnya sudah kembali ke kamar Tuti, nah … di situ mereka saling bercerita apa yang sedang mereka alami. Mereka juga sudah tau kalo Lili suka ama adit, ehm… sayangnya mega terlihat sirik, mega memang selalu melihat seseorang dari fisik, karena dia selalu menyombongkan diri dengan fisiknya yang memang paling cantik di antara temen – temenya yang lain. dia berkomentar bahwa adit itu cowok yang gak ada gantengnya sama sekali, di juga berkata “ kagak salah kamu suka ama adit ?”… sebenernya Lili ngerasa sakit bnget, lalu Lili menimpali omongan mega “ mega.. aku lama – lama capek ma kamu, aku tau kamu cantik, kamu bisa dapet cowok yang guaaannnteeeng banget, tanpa kamu jelasin aku udah tau kok… tapi kamu gak perlu ngomong gitu di depan ku, aku tau kalo aku gak laku – laku, gak kaya kamu yang selalu gampang cari cowok, tapi please…. Kali ini biarin ku milih sendiri siapa orang yang pantes aku sayang,.. kamu ngerti kan … selama ini ku selalu diem kalo kamu lagi ngejele – jelekin aku, kartena aku gak pengen bertengkar ama kamu, karena kamu sahabatku” sahut Lili panjang lebar, sepertinya memang dia sedang panas hatinya, dia gak rela adit di hina kaya gitu, karena marah, akhirnya Lili langsung menyambar tasnya dan segera pulang kerumah dengan muka merah.
mega hanya bisa menyesali perbuatanya , tapi dia belum sempat untuk minta maaf
semua sahabat – sahabatnya hanya bisa melihat Lili yang berlalu di depan mata mereka, akhirnya mereka menasehati mega, mega pun mengerti dan berjanji akan berubah.
“ kamu tuh jangan gitu dong, kalo emang menurut kamu adit tu jelek, kamu gak usah ngumbar argumenmu di depan Lili, sekarang coba pikirin , kalo Lili jelek – jelekin fajar di depan kamu, kamu marah kan ?apalagi kamu tau kalo dia lagi proses cari pacar, kasihan dia, seharusnya kita semua Bantu dia, bukn malah nggancurin perasaanya,”timpal Heni dengan tegas.
“ iya…iya … aku salah, ntar aku minta maaf ke dia”.mega
Sampai di rumah, Lili membanting diri di kamar, mendengar musik yang keras, itu kebiasaan Lili saat dia merasa sedih, ataupun marah. Dia masih tak menyangka, sahabatnya menghancurkan harapannya, tapi Lili adalah seorang yang selalu minta maaf , walaupun itu bukan kesalahannya, bahkan sekarang perasaan bencinya telah berubah menjadi penyesalan.
“ aku bodoh banget sih! Aku marah ama sahabatku Cuma gara – gara cowok… oh my god… aku harus minta maaf ke mega… harus!”
Belum sempat dia minta maaf, HPnya bunyi, rupanya itu sms dari mega.
Li…aq mnta mav y klo aq dah ngmng iang gk baek k u… aq nyesel bgt.. mavin aq y!! aq hrp u mw mavin aq… plze!!
Itu is isms mega ke Lili, mega minta maaf atas apa yang dia perbuat ke Lili, dan Lili yang semulanya sedih, tiba – tiba sumringah kembali. Lili langsung membalas sms dari mega
y… aq mavin u kug.. kt kn shbt.. gk spntez.a kt brntm hnya krn couo.. mavin aq y.. aq juag egoiz bgt.. aq br j mw mnta mav k u.. tp u dah mnta mav k aq dluan.. ia dah y.. aq mw bobo dlu..bye

waktu berjalan cepat. Lili sudah mendapatkan nomer HP adit, tapi setiap kali dia sms adit, gak pernah di balas, sampe – sampe Lili putus asa, yang semakin membuatnya putus asa adalah ketika dia mendengarkan pengakuan Elin, bahwa saat dia berusaha mencomblangkan Lili denga adit, Elin malah tertarik dengan adit, dan Elin mengaku, dia sudah berpacaran dengan adit, sudah lama, tanpa sepengetahuan Lili. Hati Lili hancur, tapi Lili mencoba mengerti kalo cinta tak bisa di paksakan, dia mengerti kalo bukan dia yang di cintai adit, dia mencintai Elin, apalagi Elin adalah sahabatnya. Walaupun menurutku ( penulis.red.) gak sepantasnya seorang sahabat yaitu Elin berbuat seperti itu kepada sahabatnya. Tapi Lili beranggapan lain, dia akan bahagia melihat orang yang di sayanginya bahagia, dia bahagia melihat sahabatnya bahagia, walaupun bahagia itu menyisahkan luka yang dalam baginya, tapi sejak kejadian itu, Lili berjanji pada dirinya sendiri, gak akan deket – deket ama pacar sahabatnya, gak akan ngrebut gebetan sahabatnya, gak akan sakit hati apalagi cemburu kalo liat sahabatnya jalan ama cowok yang dia sayang, gak akan berebut apalagi berantem ama sahabatnya Cuma gara – gara cowok. Lili pun menunjukkan sikap yang biasa – biasa saja di depan Elin, bahkan dia berusaha gembira, tertawa di depan Elin, padahal sebenarnya dalam hatinya kerasa di cabik – cabik. Tapi dia gak mau keegoisan menguasai dirinya. Itulah hati Lili, yang menurutku (penulis.red.) sangat mulia, rela berkorban yang penting orang yang dia sayang bahagia, karena prinsipnya adalah cinta itu gak mesti harus memiliki, tapi dia akan berusaha buat ngelupain orang yang dulu dia sayang, yaitu adit. Hebat kan…!
Semuanya sudah berlalu, Lili masih belum mendapat pacar . tapi kali ini prinsipnya berubah, yang semula dia sangat ngebut untuk mencari cowok , tapi kali ini dia sante banget. Diam – diam kali ini banyak yang menyimpan rasa ke Lili, banyak banget. Cowok – cowok itu gak ambil langkah terlalu lama, mereka langsung berburu nomernya Lili, sms Lili, dan langsung menembak Lili. Tapi Lili gak semudah itu meneElin mereka semua. Yang nembak Lili banyak banget, ada Dika, Anton, ardont, Ilham, buanyak lagi.
Nah, karena kebingungan akhirnya Lili mencoba berpacaran satu – satu dengan mereka, Lili memberi kesepakatan mereka, Lili akan mencoba pedekate satu – satu dari mereka, masing – masing 1 bulan, kalo emamg cocok , Lili bakal memilih satu di antara mereka. Tapi Lili gak maksa, kalo mereka gak mau ikut perjanjian kaya gitu gak papa.
Sahabat –sahabat Lili selalu mendukung Lili, tapi kali ini Lili berusaha sendiri, ia gak ingin dibatu. Jadi kali ini sahabatnya gak ikut – ikut di cerita ini.
Kali ini Lili mencoba jalan dengan anton, anton beragama nasrani, tinggi, sispect, manis, tajir, punya mobil sendiri. Tapi bukan itu yang Lili liat dari anton, Lili pengen liat sifatnya. Anton ini sangat tergila – gila ama Lili, Lili sempat bertanya ke anton, kenapa anton suka ama dia? Anton menjawab karena Lili manis, dari keluarga terpandang, dan baik. Lalu iseng – iseng Lili bertanya, “ kalo suatu saat aku jadi jelek, gak manis lagi gimana ?”
Anton hanya terdiam , dan gak bisa menjawab. Dari situ Lili tau kalo anton melihat dia hanya dari fisik, maka nantinya anton pasti akan mudah untuk jatuh cinta dengan cewek lain. Sampai suatu kali, anton sangat tergila – gila , bahkan gemes sekali dengan Lili, tiba – tiba .. malam – malam saat mereka jalan berdua, anton mengajak Lili untuk berciuman, terang saja Lili gak mau, pacaran aja gak, malah di ajak ciuman . emangnya Lili cewek apa’an. Gak basa – basi Lili langsung menampar anton, dan meninggalkannya.
Yang kedua , Lili jalan dengan ardont
Ardont cowok blasteran Indonesia – denmark, bisa bayangin gak betapa gantengnya ardi dengan kulit putih dan hidung mancungnya, tajir ? gak diragukan lagi,tapi apakah dia baik ? gak liat orang dari fisik ? mari kita liat!
Lili kembali bertanya pertanyaan yang sama , yang pernah ia tanyakan ke anton, tapi herannya dengan mudah ardont menjawab “ aku gak meliat cewek dari fisik, aku liat kamu karena ketulusanmu mencintai seseorang, kebaikanmu, keramahanmu..dan kecantikan hatimu”
Tapi Lili gak percaya begitu aja, eh…. Akhirnya Lili menemukan satu kekurangan ardont. Dia sangat posesif dan pencemburu. Lili adalah gadis yang aktif, bergaul dengan siapapun, nah… ini yang bikin ardont cemburu buta. Tiap hari ardont bisa telpon Lili sampe 50 kali Cuma buat Tanya, lagi apa ? terus, karena ardont takut kehilangan Lili, Lili gak boleh internetan, chating, sms, atau deket – deket ama cowok selain dia. Jelas Lili gak tahan di gituin terus, itu artinya ardont gak saling percaya ama Lili. Akhirnya mereka selesai
Yang ke tiga.. Lili sama ilham
Ilham imutnya minta ampun, guanteng, paling ganteng dari yang lain, sampe – sampe kadang – kadang bikin Lili gemes setengah mati ama ilham. Kalo yang liat ke imutannya ilham … ewhm… pasti bakal ke pincut, diam – diam Lili jatuh cinta pada ilham. Tapi sayang…. Lili udah silau ama cintanya, Lili gak ngeliat sifatnya ilham, karena saking cintanya dia ama ilham. Pertama – tama ,…. Duh…duh…duh… mereka messrrrraaaa banget.. semakin sayang Lili ama ilham. Tapi saat akhir – akhir perjajian, itu artinya hampir sebulan, ilham kepincut ama cewek lain… duh…. Lili patah hati banget, tapi dia langsung cari yang lain , karena ilham bikin sakit hati.
Yang ke empat…. Lili ama dika
Dika nih ngakunya cinta mati ama Lili, pertanyaan yang dikasih Lili di jawab dengan sempurna. Ehm… Lili dah kepincut juga ama cwo yang satu ini. Tapi ada satu kekurangan dika, dika itu agak berandal, dan gak merawat diri. Ini yang bikin Lili agak seikit ilfill.
Semua cowok udah di coba.. Lili mutusin gak ada satupun dari mereka yang di pilih, terang aja cowok – cowok itu kecewa, apalagi dika.
Hari demi hari berlalu, gak ada hentinya dika terus mengejar – ngejar Lili. Wih… asal pembaca tau, dika ini punya rayuan maut, gombalnya nomer satu, Lili aja sampe geer kalo lagi di gombali, dika udah nembak Lili 3 kali, tapi Lili belum kasih jawaban , karena lal masih ilfill ama dika. Tiap hari dika ngasih puisi cinta dari sms, surat, secara langsung juga sering, pernah sutu ketika , saat tangan Lili terluka, dia langsung mengobati tangan Lili, menghapus air mata Lili. Duch…padahal dia sebenarnya hanya cari muka. Tapi Lili gak tau. Lili semakin bingung harus gimana. Tyus besoknya dika memberi Lili coklat import. Apalagi Lili suka banget ama coklat. Lili memutuskan untuk meneElin dika, Lili juga sudah bilang ama sahabat – sahabatnya, kecuali Heni, karena saat itu Heni lagi gak sama mereka, jarang banget Heni kaya gitu, Lili udah membangga – banggakan dika di depan sahabat – sahabatnya, berkata bahwa dika setia, cinta Lili setengah mati. tapi saat dia mau bilang ke dika, di sekolah Heni tiba – tiba pingsan, jadi Lili mengurungkan niat untuk bilang ke dika.semua sahabat – sahabat Heni berkumpul, termasuk Lili, saat akan menjenguk Heni, betapa kagetnya Lili melihat dika ada di samping Heni, sambil menggenggam tangan Heni, mencium pipi Heni.. widih… bisa di bayangin kan ? Lili saat itu bingung, sedih, kaget, semua nyampur jadi satu. Lili gak tau apa yang terjadi. Ada seorang temen dika yang bilang ke Lili kalo dika ama Heni udah jadian. Duch… kasian .. kali ini Lili patah hati lagi… udah yang ke 3 kali.. tapi kan Lili udah berprinsip gak akan deket ama pacar sahabatnya. Tapi… diam – diam sekarang Lili jadi benci banget ama dika . tapi saat ketemu dika, Lili diem aja, dika menunjukkan muka ketakutan.
Besoknya Lili ingin berbicara dengan Heni
“ hen.. kenapa kemaren pingsan ?”
“ aku ngliat sms mu ama dika, isinya dia sayang ama kamu, kamu juga sayang ama dia,iya kan ?”
“ hen…. Maafin aku… aku mohon maafin aku…. Aku gak tau kalo dika tuh pacarmu… aku gak bermaksud kaya gitu hen..”
“ halah… mana mungkin! Kamu harus jauhin dika… selamanya!”
“ oke… aku gak keberatan, tapi seharusnya kamu yang benci ama dika hen… kamu gak sadar? Kita berdua itu korban, kita di bohongi ama dika! Dia bilang cinta ke kita berdua”
“ tapi aku gak bisa benci dia.. aku sayang ama dia.. aku gak bisa ninggalin dia!”
Lili langsung berlalu dari hadapan Heni. Besoknya dika mencoba menjelaskan pada Lili,dan meminta maaf, apa yang sebenarnya terjadi, dia jadian ama Heni , karena dika udah terlalu lama nunggu jawaban dari Lili, dika udah capek, tapi sebenarnya yang dika cintai adalah Lili.
Akhirnya Lili meminta satu permintaan.
“ kalo kamu emang sayang ama aku, kamu harus janji gak akan ninggalin Heni, kamu bakalan sayang ke Heni seperti kamu menyayangi aku, kamu gak boleh nyakitin Heni, asal kamu tau,… Heni sayang banget ama kamu..n satu lagi.. kamu gak boleh deket – deket aku”
“ tapi ..”
“ katanya kamu sayang aku ?”
“ oke…. Aku bakal buktiin”
Lili melakukan ini semua karena dia sangat menyayangi sahabatnya, dia rela mengorbankan apapun agar sahabatnya bahagia.
Waktu berlalu, akhirnya Lili berpacaran dengan cowok bernama Edo, dia tampan, keren, baik.. pokoknya menurut Lili, edo itu perfect…dan asal pembaca tau .. Lili dapet yang terbaik, dia cowok paling perfect diantara cowok – cowok sahabatnya. hubungan Heni dengan dika juga bahagia, Elin jadian ama deni, cowok tajir . ganteng. Semuanya udah dapet cowok . duh.. bahagia bener hubungan Lili dengan sahabatnya juga baik banget, masalah yang dulu – dulu udah di lupain jauh – jauh. Mereka membuka lembaran baru dan menjalani hidupnya masing – masing. Duch… Lili bahagia banget lho !, tapi sebenarnya orang tua mereka semua gak tau kalo mereka pacaran, kalo tau, bisa – bisa gak boleh pacaran deh. Ehm… tapi aku, sebagai penulis juga akhirnya seneng banget bisa liat cerita ini berakhir dengan happy ending… buat Lili… semoga kebahagiaan selalu menyertainya sepanjang masa…
TAMAT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar