“Eh sob, kalian besok ada acara nggak?. Kita jalan yuk. Lagian besok kan libur. Nggak seru aja kalau tetep stay in room” tanya Anya sambil mengunyah bakos nya.
“Besok ya?. Gue nggak bisa” Sahut Anti.
“Kenapa?”.
“He he. Rian Besok pulang ke Indonesia. Kebetulan kuliahnya kan libur “ Balas Anti malu – malu.
“Cie yang lagi kangen – kangenan…” ledek anggun.
“Terus loe gimana?” TAnya Anya pada Anggun.
“Eh gue? Sory an, Gue juga nggak bisa. Gue janji mau nemenin Alan ziarah”.
“Jiah. Elo. Liburan kok malah ziarah kubur. Ngedate model apa an tuh?” .
“Ye…. Gue kan baru resmi jadi pacarnya Alan. Lagian kita mau ziarah ke kuburan sahabatnya kok”
“Terus nda, loe nggak bisa juga?” Kali ini Anya melemparkan tatapan ke arah nanda.
“Hi “ Nanda hAnya mengajungkan ke dua jari telunjuk dan jari tengAnya membentuk huruf ‘V’.
“Hufh…. Nggak seru banget si kalian”.
“MakAnya loe cari pacar donk” kata Anti.
“Nyari di mana?. Dikolong rumah. Rumah gue aja nggak ada kolong nya”.
“Ya udah mending ikut hake me out aja”.
Beletak.
Sebuah jitakan mendarat mulus di kepala Angun.
“Kalau nggak loe jalan sama sepupu gue aja. NamAnya Rian. Tenang, orang nya keren kok. Baik, Cakep lagi . Gue jamin nggak malu – maluin kalau di bawa kondangan (???)“ Tambah Anti kemudian.
“Sialan loe. Mau jadi mak Comblang?”.
“Ye…. Dari pada loe ngejomblo terus. Kan lumayan” balas Anti cuek.
“Ogah. Ma kasih aja deh. Gue masih bisa cari sendiri” Anya sewot.
Anti hAnya
angkat bahu mendengarnya.
“Hufh…. Apes banget si nasib gue. Kenapa si harus gue aja yang jomblo. Nyebelin “ Gerut Anya sambil terus berjalan tanpa tujuan.
“Hufh…. Apes banget si nasib gue. Kenapa si harus gue aja yang jomblo. Nyebelin “ Gerut Anya sambil terus berjalan tanpa tujuan.
Karena sekarang kebetulan hari libur Anya tetap memutuskan untuk jalan – jalan. Yah walaupun sendirian sih. Tapi dari pada sumpek di rumah. Eh ternyata walaupun jalan – jalan tetap saja ia bête. Secara apa serunya coba jalan – jalan sendirian?. Menyedihkan….
Sambil terus melangkah tanpa sengaja kakinya bertemu kaleng minuman yang tergeletak sembarangan. Dan berhubung suasana hati nya sedang tidak bersahabat dengan tanpa rasa bersalah sedikitpun di tendang nya kaleng tersebut.
Waw. Tendangan yang bagus mirip tending Anya gon zales. Tuh kaleng melayang tinggi sebelum mendarat dan menimbulkan bunyi.
“Aduh”.
Tunggu dulu. Sejak kapan kaleng jatuh bunyinya aduh. Bukannya harus nya kenontrang (???).
Refleks Anya mengangkat wajahnya. Oo….
Kulit putih. Wajah di atas rata –rata alias keren. Jenis kelamin cowok. Tangan kiri mengusap – usapa kepala sementara tangan kanan memegang kaleng. Dan tanpa perlu jadi orang jenius apa lagi mengerti dunia per’blog’ an (???) Anya langsung bisa menyimpulkan kalau doi adalah korban ke zoliman ‘kaleng’.
“waduh. Kena kepala anak orang lagi. Jangan jangan jadi kaya 100 day with mr. Arogan lagi” Batin Anya dalam hati.
“Loe yang lempar kaleng ini?” TAnya tu cowok.
“Nggak kok. Gue nggak pernah lempar kaleng” Balas Anya cepat.
Untuk sejenak sosok di hadapAnya memperhatikan sekeliling yang kebetulan sepi sebelum kembali menatap Anya di hadapannya.
“Disini nggak ada orang kecuali loe sama gue. Dan nggak mungkin juga kaleng ini jatuh dari langit. So, bagaimana ceritAnya kaleng ini bisa menarat di kepala gue kalau bukan di lempar” TAnya nya sinis.
“O… Tu kaleng memang nggak gue lempar. Tapi tadi gue tendang “ Balas Anya dengan polosnya. Tapi beberapa saat kemudian tangan Anya langsung menutup mulutnya yang asal nyeplos. Dan Anya hAnya mampu melemparkan senyuman tiga jari saat melihat tatapan tajam terhunjam padAnya.
“Sory. Gue nggak sengaja” Kata Anya takut – takut. “Loe nggak niat jadi ini gue pembantu loe kayak mr.Arogan kan? “ TAnya Anya lagi. Kali ini tatapan sinis yang ia dapatkan.
“Nggak. Gue nggak tertarik jadiin loe pembantu gue”.
Hufh. Sukurlah. Anya menarik napas lega mendegarnya. Lagi pula ia sanksi drama bisa jadi nyata.
“Mulai detik ini loe jadi pacar gue”.
“What!!!”.
Tidak sampai lima menit mengenalnya Anya sudah dapat menarik kesimpulan kalau cowok di hadapannya GILA!!!.
Entah
karena cowok itu terlalu tampan, ia yang kelamanan menjomblo atau memang
Anya nya lebih Gila. Yang jelas saat ini keduAnya sedang berjalan
beriringan layaknya sepasang kekasih.
“Abis
dari taman hiburan ini kita makan. Baru nanti kita nonton. Gimana?”.
“Oke”
Sahut Anya tanpa pikir panjang. Lagian ternyata seru juga. Mana Gratis lagi. Di
ulang GRATIS. Kan jadi ijo matAnya. Ha ha ha.
Akhirnya
seharian dari pagi sampe sore Anya mengahabiskan waktu untuk ‘kencan’.
Benerkan?. Kalau ada cowok sama cewek jalan bareng, seneng –
seneng, Terus setatus nya pacar lagi. Yah walaupun jadi – jadian si. Tapi
tetap masuk kategori kencan kan?. Kalau salah silahkan cari kosa kata yang
bener.
“Hem,
ternyata jalan bareng sama loe seru juga. Yah lumayan lah”.
“Gue
setuju. Jalan sama loe menurut gue juga asik. Hem, tapi gue heran. Kayaknya
persiapan loe udah mateng banget. Loe memang rencana mo kencan sama gue ya?”
TAnya Anya narsis.
“Ya
nggak lah. Tadinya gue mo ngajak pacar gue sebelum sejak tadi pagi bersetatus
mantan”.
“Oh
ya?. Kenapa?”.
“Karena
gue udah putus” balas nya santai plus cuek.
“O…”
Anya hAnya ber’oh ‘ ria.
“Eh
loe haus nggak?. Loe tunggu di sini aja ya. Gue beli minuman bentar. Inget
jangan kemana – mana?”
Tanpa
menunggu jawaban Anya telah di tinggal sendirian. Sambil menunggu Anya melihat
– lihat ke sekeliling. Tiba – tiba perutnya terasa mules. Tanpa
mempertimbangkan untung dan rugi (???) ia segera mencari toilet.
Setelah
hajatnya selesai, Anya kembali stay ke tempat semula. Lima belas menit telah
berlalu tapi yang di tunggu masih belum menapakan batang hidungnya. Anya sudah
menyimpulkan kalau sepuluh menit lagi tu orang nggak muncul ia tinggal pulang.
****
“Hei
loe kenapa?” TAnya Anggun saat melihat Anya hAnya mengaduk – aduk minumAnya.
“Ia kayak orang lagi patah hati aja”
sambung geresia lagi.
“Emang”.
Jawaban singkat Anya cukup untuk
membuat Anggun, nanda dan Anti shok.
“What?. patah hati?”.
“Emang loe kapan jatuh cintAnya?.
Terus sama siapa?” tambah nanda.
“Nah justru itu. Gue nggak tau jatuh
cinta tanpa tau sama siapa. Gue kencan tanpa tau namAnya. dan sekarang
gue patah hati karena nggak tau wujud dan keberadaannya?”.
Sejenak nanda saling berpandangan.
Tangan kanannya terulur menyentuh kening Anya. Tapi perasaan normal – normal
aja. Jangan – jangan…..
“Jangan pikir gue gila. Gue masih
waras” Kata Anya cepat sebelum teman – temAnya sempat berpikir aneh.
“Ye… kali aja. Abis loe kayak orang
nggak beres gitu. Nggak jelas banget. kita kan jadi khawatir”.
“Ia sebenernya ada apa si. Loe kan
bisa cerita”.
“Huwakakakaka…..”.
Itulah reaksi pertama yang Anya
dapatkan saat Ia menamatkan cerita ‘kisah cinta’nya. Kalau ditAnya bagaimana
pendapAnya. SUMPAH, tanpa perlu jadi orang kaya ia nyesal menceritakan.
“Ketawa aja terus” Anya sewot.
“Oke sory sory sory suju mode on.
Abis cerita loe lucu banget. Masa loe udah seharian kencan, loe nggak nAnya
namAnya”.
“Yah, gue kan nggak kepikiran
kesana. Lagian kalian kan tau otak gue pas – pasaan. Jadi kepikirnya fave fun
aja”.
“Ye kalau itu si bukan pas – pasan.
Tapi jelas kurang” kata Anti meledek.
“Ledek aja terus”.
“Santai. Lagian kalau jodoh nggak
kemana kok” Anggun menegahi.
“Ya udah mending ke rencana
awal aja. Loe sama sepupu gue aja. Barusan gue sms dia. Kebetulan dia ada ni
mall ini juga. Tunggu bentar lagi juga pasti sampe kesini” .
“What?!. Maksut loe ti?” TAnya Anya
bingung.
“Nah itu dia udah datang” Tanpa
menjawab telunjuk Anti mengarah pada seorang cowok yang berjalan kearah mereka.
Anggun dan nanda hAnya diam sambil mati – matian menahan diri untuk tertawa
melihat tatapan shockAnya.
“Nah, Rian. Kenalin ini temen –
temen gue. Ini Nanda, Anggun dan Anya”.
Setelah masing – masing bersalaman
sambil menyebutkan nama masing – masing. Tapi tatapan Anya tetap terhujam
pada Anti yang tanpa berpura – pura stay cool walau dalam hati mengkeret juga.
Secara tatapan Anya sudah persis kayak mau makan orang.
“Ehm. Oh ya ian, Loe datang kesini
sendirian “ TAnya Anti basa – basi.
“Nggak kok. Gue sama temen gue Aldy.
Dia tadi ketoilet bentar. Nah itu dia datang”.
Beberapa
pasang mata mengikuti arah telunjuk Rian kecuali Anya yang lebih memilih
memberikan dath Glare pada Anti. Dalam hati ia benar-benar berniat untuk
menjadikan makhluk satu itu daging cincang. *@sadis mode on*.
“Oh ya, Aldy. Kenalin ini sepupu gue
namAnya Anti. Sama teman – temannya” Kata Rian.
Dan acara salam – salaman tanpa
lebaran untuk kedua kalinya terjadi. Masing – masing berjabat tangan sambil
menyebutkan namAnya hingga sampai pada giliran Anya.
“Nah kalau yang ini namAnya Anya.
Dia ini saha…”.
“Oh jadi nama loe Anya. Kalau gitu
biar gue yang ngenalin ke elo. Dia itu pacar gue” Sahut Aldy di luar dugaan.
Untuk sejenak semuAnya shok. Bingung
plus kaget. Sementara Anya hAnya mampu bergumam.
“Jadi cowok GILA ini namanya ALDY!!!
Ah ternyata emang bener. Kalau jodoh tak kan kemana”…..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar