Ivan dan Dina sedang duduk bersama di taman kampus tanpa
melakukan apapun, hanya memandang langit sementara sahabat-sahabat mereka
sedang asik
bercanda ria dengan kekasih mereka masing-masing.
bercanda ria dengan kekasih mereka masing-masing.
Dina: “Duh bosen banget. Aku
harap aku juga punya pacar yang bisa berbagi waktu denganku.”
Ivan: “Kayaknya cuma tinggal kita
berdua deh yang jomblo. cuma kita berdua saja yang tidak punya pasangan
sekarang.” (keduanya mengeluh dan berdiam beberapa saat)
Dina: “Kayaknya aku ada ide bagus deh. kita adakan
permainan yuk?”
Ivan: “Eh? permainan apaan?”
Dina: ” Eng. .. gampang sih
permainannya. Kamu jadi pacarku dan aku jadi pacarmu tapi hanya untuk 100 hari
saja. gimana menurutmu?”
Ivan: “Baiklah…. lagian aku juga
gada rencana apa-apa untuk beberapa bulan ke depan.”
Dina: “Kok kayaknya kamu gak
terlalu niat ya… semangat dong! hari ini akan jadi hari pertama kita kencan.
Mau jalan-jalan kemana nih?”
Ivan: “Gimana kalo kita nonton
saja? Kalo gak salah film The Troy lagi maen deh. katanya film itu bagus”
Dina: “OK dech…. Yuk kita pergi
sekarang. tar pulang nonton kita ke
karaoke ya… ajak aja adik kamu sama pacarnya biar seru.”
karaoke ya… ajak aja adik kamu sama pacarnya biar seru.”
Ivan : “Boleh juga…” (mereka pun
pergi nonton, berkaraoke dan Ivan mengantarkan Dina pulang malam harinya)
Hari ke 2:
Ivan dan Dina menghabiskan waktu
untuk ngobrol dan bercanda di kafe,
suasana kafe yang remang-remang dan alunan musik yang syahdu membawa hati
mereka pada situasi yang romantis. Sebelum pulang Ivan membeli sebuah
kalung perak berliontin bintang untuk Dina.
suasana kafe yang remang-remang dan alunan musik yang syahdu membawa hati
mereka pada situasi yang romantis. Sebelum pulang Ivan membeli sebuah
kalung perak berliontin bintang untuk Dina.
Hari ke 3:
Mereka pergi ke pusat
perbelanjaan untuk mencari kado untuk seorang sahabat Ivan. Setelah lelah
berkeliling pusat perbelanjaan, mereka memutuskan membeli sebuah miniatur mobil
mini. Setelah itu mereka beristirahat duduk di
foodcourt, makan satu potong kue dan satu gelas jus berdua dan mulai
berpegangan tangan untuk pertama kalinya.
foodcourt, makan satu potong kue dan satu gelas jus berdua dan mulai
berpegangan tangan untuk pertama kalinya.
Hari ke 7:
Bermain bowling dengan
teman-teman Ivan. Tangan Dina terasa sakit karena tidak pernah bermain bowling
sebelumnya. Ivan memijit-mijit tangan Dina
dengan lembut.
dengan lembut.
Hari ke 25:
Ivan mengajak Dina makan malam di
Ancol Bay . Bulan sudah menampakan diri, langit yang cerah menghamparkan ribuan
bintang dalam pelukannya. Mereka duduk menunggu makanan, sambil menikmati suara
desir angin berpadu dengan suara gelombang bergulung di pantai. Sekali lagi Dina
memandang langit, dan melihat bintang jatuh. Dia mengucapkan suatu permintaan
dalam hatinya.
Hari ke 41:
Ivan berulang tahun. Dina
membuatkan kue ulang tahun untuk Ivan. Bukan kue buatannya yang pertama, tapi
kasih sayang yang mulai timbul dalam
hatinya membuat kue buatannya itu menjadi yang terbaik. Ivan terharu
menerima kue itu, dan dia mengucapkan suatu harapan saat meniup lilin ulang
tahunnya.
hatinya membuat kue buatannya itu menjadi yang terbaik. Ivan terharu
menerima kue itu, dan dia mengucapkan suatu harapan saat meniup lilin ulang
tahunnya.
Hari ke 67:
Menghabiskan waktu di Dufan..
Naik halilintar, makan es krim bersama,dan mengunjungi stand permainan. Ivan
menghadiahkan sebuah boneka teddy bear untuk Dina, dan Dina membelikan sebuah
pulpen untuk Ivan.
Hari ke 72:
Pergi Ke PRJ. Melihat meriahnya
pameran lampion dari negeri China .. Dina penasaran untuk mengunjungi salah
satu tenda peramal. Sang peramal hanya
mengatakan “Hargai waktumu bersamanya mulai sekarang”, kemudian peramal itu tersenyum manis.
mengatakan “Hargai waktumu bersamanya mulai sekarang”, kemudian peramal itu tersenyum manis.
Hari ke 84:
Ivan mengusulkan agar mereka
refreshing ke pantai. Pantai Anyer sangat sepi karena bukan waktunya liburan
bagi orang lain. Mereka melepaskan sandal dan berjalan sepanjang pantai sambil
berpegangan tangan, merasakan lembutnya
pasir dan dinginnya air laut menghempas kaki mereka. Matahari terbenam, dan
mereka berpelukan seakan tidak ingin berpisah lagi.
pasir dan dinginnya air laut menghempas kaki mereka. Matahari terbenam, dan
mereka berpelukan seakan tidak ingin berpisah lagi.
Hari ke 99:
Ivan memutuskan agar mereka
menjalani hari ini dengan santai dan sederhana. Mereka berkeliling kota dan
akhirnya duduk di sebuah taman kota .
15:25 pm
Dina: “Aku haus.. Istirahat dulu yuk sebentar.”
Ivan: “Tunggu disini, aku beli minuman dulu.. Aku mau teh botol saja.
Ivan: “Tunggu disini, aku beli minuman dulu.. Aku mau teh botol saja.
Kamu mau minum apa?”
Dina: “Aku saja yang beli. kamu kan capek sudah menyetir
keliling kota hari ini. Sebentar ya” Ivan
mengangguk. kakinya memang pegal sekali karena dimana-mana Jakarta selalu
macet.
15:35 pm
Ivan sudah menunggu selama 10 menit and Dina
belum kembali juga.
Tiba-tiba seseorang yang tak dikenal berlari menghampirinya dengan wajah
panik.
Tiba-tiba seseorang yang tak dikenal berlari menghampirinya dengan wajah
panik.
Ivan : ” Ada apa pak?”
Orang
asing: ” Ada seorang perempuan ditabrak mobil. Kayaknya perempuan itu adalah
temanmu”
Ivan segera berlari bersama
dengan orang asing itu. Disana, di atas aspal yang panas terjemur terik
matahari siang, tergeletak tubuh Dina bersimbah darah, masih memegang botol
minumannya. Ivan segera melarikan mobilnya membawa Dina ke rumah sakit
terdekat. Ivan duduk diluar ruang gawat darurat selama 8 jam 10 menit. Seorang
dokter keluar dengan wajah penuh penyesalan.
23:55 pm
Dokter: “Maaf, tapi kami sudah
mencoba melakukan yang terbaik. Dia masih bernafas sekarang tapi keadaannya
sangat kritis. Semoga pasien bisa
melewati masa kritisnya. Kami menemukan surat ini dalam kantung bajunya.”
Dokter memberikan surat yang terkena percikan darah kepada Ivan dan dia
Dokter memberikan surat yang terkena percikan darah kepada Ivan dan dia
segera masuk ke dalam kamar rawat untuk melihat Dina.
Wajahnya pucat tetapi terlihat damai. Ivan duduk disamping pembaringan Dina dan
menggenggam tangan Dina dengan erat.
Untuk pertama kali dalam hidupnya
Ivan merasakan torehan luka yang sangat dalam di hatinya. Butiran air mata mengalir
dari kedua belah matanya. Kemudian dia mulai membaca surat yang telah ditulis Dina
untuknya.
******
Dear Ivan…
ke 100 hari kita sudah hampir berakhir.
Aku menikmati hari-hari yang kulalui bersamamu.
Walaupun kadang-kadang kamu jutek dan tidak bisa ditebak,
tapi semua hal ini telah membawa kebahagiaan dalam hidupku.
Aku sudah menyadari bahwa kau adalah pria yang berharga
dalam hidupku.
Aku menyesal tidak pernah berusaha untuk mengenalmu lebih dalam lagi
sebelumnya. Sekarang aku tidak meminta apa-apa, hanya berharap kita bisa memperpanjang hari-hari kebersamaan kita. Sama seperti yang kuucapkan pada bintang jatuh malam itu di pantai.
Aku menyesal tidak pernah berusaha untuk mengenalmu lebih dalam lagi
sebelumnya. Sekarang aku tidak meminta apa-apa, hanya berharap kita bisa memperpanjang hari-hari kebersamaan kita. Sama seperti yang kuucapkan pada bintang jatuh malam itu di pantai.
Aku ingin kau menjadi cinta sejati dalam hidupku. Aku
ingin menjadi
kekasihmu selamanya dan berharap kau juga bisa berada disisiku seumur
hidupku. Ivan, aku sangat sayang padamu.
kekasihmu selamanya dan berharap kau juga bisa berada disisiku seumur
hidupku. Ivan, aku sangat sayang padamu.
23:59
Ivan: “Dina, apakah kau tahu
harapan apa yang kuucapkan dalam hati saat
meniup lilin ulang tahunku? Aku pun berdoa agar Tuhan mengijinkan kita bersama-sama selamanya…
meniup lilin ulang tahunku? Aku pun berdoa agar Tuhan mengijinkan kita bersama-sama selamanya…
Dina, bukalah matamu, aku mohon!!.
Hari yang kita lalui baru berjumlah 99 hari! Kamu harus bangun dan kita akan
melewati puluhan ribu hari bersama-sama! Aku juga sayang padamu, Dina. Jangan
tinggalkan aku, jangan biarkan aku kesepian! Dina, Aku sayang kamu…!”. Ucap
Ivan sambil tertunduk dan menangis memegang erat tangan kekasihnya.
Jam dinding berdentang 12 kali…. Tangan
Dina tiba2 bergerak sedikit.
dan mengusap kepala Ivan dengan lembut. Mulut mungilnya pun sempat mengeluarkan kata2 meskipun agak pelan dan terbata2, tapi itu cukup membuat pria disampingnya terkejut dan tersenyum bahagia. Ternyata Dina telah berhasil melewati masa kritisnya. Tanpa pikir panjang lagi Ivan langsung memeluk tubuh mungil yang terkulai lemah itu dengan penuh cinta, dan membisikan sebuah kalimat “terima kasih kau telah bersedia membuka matamu kembali”. Dina yang mendengar ucapan Ivan pun tersenyum seraya berkata “semua aku lakukan karena aku masih ingin melihatmu dan melewati puluhan ribu hari bersamamu”.
dan mengusap kepala Ivan dengan lembut. Mulut mungilnya pun sempat mengeluarkan kata2 meskipun agak pelan dan terbata2, tapi itu cukup membuat pria disampingnya terkejut dan tersenyum bahagia. Ternyata Dina telah berhasil melewati masa kritisnya. Tanpa pikir panjang lagi Ivan langsung memeluk tubuh mungil yang terkulai lemah itu dengan penuh cinta, dan membisikan sebuah kalimat “terima kasih kau telah bersedia membuka matamu kembali”. Dina yang mendengar ucapan Ivan pun tersenyum seraya berkata “semua aku lakukan karena aku masih ingin melihatmu dan melewati puluhan ribu hari bersamamu”.
Hari itu adalah hari ke 100…kondisi
Dina pun berangsur membaik. Kini mereka bisa kembali melewati hari-hari bersama
dengan penuh cinta sebagai sepasang kekasih tanpa ada batas waktu.
Gimana Guys, apakah kalian suka???
Kuharap begitu JJ
*Dear Friends*
Oia, saat gue menulis cerita ini, gue jadi keingetan sesuatu. Menurut
gue, ada baiknya kita mengatakan perasaanmu pada orang yang kau sayangi sebelum
terlambat. Kau tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi besok.
Kau tidak akan pernah tahu siapa yang akan meninggalkanmu dan tidak akan
pernah kembali lagi. Selain itu, masih banyak hal yang harus kalian tahu, misalnya saja
Kau tidak akan pernah tahu siapa yang akan meninggalkanmu dan tidak akan
pernah kembali lagi. Selain itu, masih banyak hal yang harus kalian tahu, misalnya saja
·
kalau orang yang kelihatan begitu tegar hatinya, adalah
orang yang sangat lemah dan butuh pertolongan?
·
kalau orang yang menghabiskan waktunya untuk melindungi orang
lain adalah justru orang yang sangat butuh seseorang untuk melindunginya?
·
ada tiga hal yang paling sulit untuk diungkapkan adalah :
Aku cinta kamu, maaf dan tolong aku
·
kalau anda menolong seseorang, pertolongan tersebut
dikembalikan dua kali lipat?
·
bahwa lebih mudah mengatakan perasaan anda dalam tulisan
dibandingkan mengatakan kepada seseorang secara langsung? Tapi tahukah anda
bahwa hal tsb akan lebih bernilai saat anda mengatakannya dihadapan orang tsb?
·
kalau anda memohon sesuatu dengan keyakinan, keinginan
anda tsb pasti dikabulkan?
·
bahwa anda bisa mewujudkan impian anda, spt jatuh cinta, menjadi
kaya, selalu sehat, jika anda memintanya dengan keyakinan, dan jika anda benar2
tahu, anda akan terkejut dengan apa yang bisa anda lakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar